More

    Pancasila Konsep Negara yang Bebaskan Semua Umat Beragama


    Jakarta

    Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum hari ini mulai mengakhiri masa jabatannya. Uu menyebut bahwa Pancasila merupakan konsep negara yang membebaskan semua umat dalam melaksanakan agama.

    “Pancasila adalah sebuah konsep dasar negara yang membebaskan semua umat beragama melaksanakan agama dan kepercayaannya masing-masing, termasuk umat Islam. Apalagi menurut informasi yang kami terima tidak ada sebuah keharusan untuk membuat suatu negara Islam,” kata Uu dalam program Blak-blakan detikcom, Selasa (5/9/2023).

    “Konsep negara itu kan bisa kerjaan, bisa apa, seperti yang dilaksanakan negara-negara lain, yang penting kita sebagai umat Islam diberikan kebebasan untuk melaksanakan aturan agama,” tambahnya.

    Uu selanjutnya menekankan bahwa semua kegiatan agama tidak ada yang dilarang di Indonesia. Bahkan katanya, Islam yang menjadi agama mayoritas, memiliki keleluasaan lebih untuk melaksanakan kegiatan agama.

    “Sekarang di Indonesia apa sih yang dilarang oleh negara? Bahkan sangat menghargai kita sebagai kaum mayoritas. MTQ, puasa, ibadah haji dan lainnya. Bahkan di daerah di Lemur ada mau tabliq akbar, pengajian, jalannya yang harusnya dipakai untuk umum disetop karena ada pengajian, polsek memberikan izin, Polres memberikan izin, itu kan kebebasan. Jadi saya sudah tidak berpikir tentang itu karena itu ke belakang apalagi amanat, tidak ada lagi konsep Darussalam,” katanya.

    Tak hanya itu, Uu juga menceritakan bahwa dirinya ingin mewujudkan pesantren di Jawa Barat dengan sumber ekonomi yang memadai. Hal ini lantaran banyak pesantren di Jabar yang terlantar karena pemiliknya tak kuat menahan biaya operasional.

    “Saya ingin pesantren di Jawa Barat memiliki sumber ekonomi yang hebat, sehingga operasionalnya tidak menggantungkan kepada para santri. Kan kalau pesantren di luar Jawa biasanya sampai 10 keturunan, 8 keturunan, kuat itu,” katanya.

    “Sementara di kita pendirinya tidak ada, kadang-kadang pesantrennya juga tidak ada, habis. Kenapa? Karena kalau pesantren di Jawa Timur operasionalnya dari ekonomi pesantren bukan dari para santri, bukan bertubuh dari zakat, infaq dan shodaqoh. Sekalipun pendirinya sudah tidak ada karena ekonominya kuat jadi operasional pesantren masih bisa tertangani,” tambahnya.

    Dia berharap pesantren yang memiliki sumber ekonomi bisa berdiri kokoh hingga beberapa turunan. Dengan begitu, tak banyak pesantren yang kandas di Jawa Barat yang diakibatkan oleh faktor ekonomi.

    “Kalau di Jawa Barat biasanya kalau pesantren pendirinya masih ada, santrinya banyak, berarti yang bayaran banyak. Zakat, infaq, shodaqoh juga pasti banyak dari masyarakat karena kekharismaan kyai. Pas kyai meninggal santrinya semakin habis, yang zakat, infaq, shodaqoh dikit biaya operasionalnya tidak ada habis lah pesantren,” katanya.

    “Kalau didorong kekuatan ekonomi insyaallah sekalipun pendirinya tidak ada pesantren akan kuat. Punya bisnis di pesantren yang uangnya bisa menghidupi pesantren,” pungkasnya.

    Mau tahu cerita selengkapnya? Tonton dan dengarkan wawancara lengkapnya di Blak-blakan malam ini, hanya di detikcom.

    (shw/shw)



    Source link

    Latest articles

    spot_imgspot_img

    Related articles

    Leave a reply

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    spot_imgspot_img