Pemprov DKI Jakarta melaporkan progres penanganan polusi udara di wilayahnya. Juru Bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan berbagai rencana aksi telah diimplementasikan, baik jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang.
Dirangkum detikcom, Sabtu (9/9/2023), beberapa aksi yang telah dilakukan adalah menutup dan menghentikan operasional sementara tiga industri batu bara stock pile beserta satu industri arang. Selain itu, Satgas Pengendalian Pencemaran Udara telah memasang water mist di sejumlah gedung pemerintahan, mulai dari Balai Kota DKI Jakarta hingga masing-masing kantor Wali Kota Administrasi Jakarta.
“Melalui Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, telah dilakukan penindakan berupa penutupan dan penghentian operasional sementara bagi industri batu bara stockpile dan industri arang sampai perusahaan mampu memenuhi standar pengelolaan lingkungan. Kemudian, Satgas Pengendalian Pencemaran Udara juga sudah menggunakan water mist di berbagai gedung pemerintahan, seperti di Balai Kota DKI Jakarta dan Kantor Wali Kota, serta mengimbau pihak swasta/gedung-gedung tinggi lainnya juga dapat melakukan hal yang sama,” kata Ani dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).
1. Water Mist di Balai Kota Turunkan Partikel Penyebab Korupsi
Pemprov DKI Jakarta memasang water mist generator di Balai Kota DKI Jakarta sejak 1 September 2023. Selama beberapa hari diuji coba, alat tersebut diklaim menurunkan partikel PM 2,5 yang merupakan salah satu biang kerok polusi udara.
![]() |
Hal tersebut disampaikan berdasarkan pengukuran dari Stasiun Pengukuran Kualitas Udara (SPKU) mobile yang terpasang di Lapangan Balai Kota DKI Jakarta. Penurunan kadar polutan itu tercatat sejak awal alat water mist mulai dioperasikan hingga 4 September lalu.
“Bisa dilihat di sana ada SPKU, kami pasang SPKU, tapi memang baru di gedung Balai Kota kami memasang SPKU mobile,” kata Kepala Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH DKI Jakarta Fitri dalam konferensi pers.
“Jadi kalau mau lihat hasil, saya nggak bawa datanya, tapi saya dapat dari Bu Ambar Kepala LLHD (Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah) ada penurunan untuk PM 2,5 terhitung dari tanggal 1 sampai 4 September,” sambung dia.
Fitri mengatakan dirinya belum mendapatkan laporan terbaru hasil uji coba. Namun sejauh ini, katanya, ada kecenderungan PM 2,5 yang sudah turun tak mengalami kenaikan lagi, seperti halnya uji coba pemasangan water mist generator di gedung Pertamina pada 27 Agustus lalu.
“Saya belum dapat lagi data dari tanggal 5 sampai 8 hari ini. Tapi yang pasti ada penurunan untuk PM 2,5 ini sama seperti uji coba di gedung Pertamina. Setelah turun ada penurunan, itu nggak naik-naik lagi,” ucapnya.
Seperti diketahui, water mist generator telah dipasang dan dioperasikan di atap Balai Kota DKI Jakarta untuk mengatasi polusi udara. Total ada dua unit water mist generator yang dipasang.
Hanya ada 3 gedung swasta yang memasang water mist. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.