Jakarta –
Anggota Komisi IV DPR RI fraksi PKB Daniel Johan meminta agar syarat masuk ke kawasan Bromo diperketat usai Bukit Teletubbies terbakar gegara flare pengunjung. Daniel juga mengusulkan dipasang CCTV untuk meningkatkan pengawasan.
“Pengawasan dan syarat masuk harus lebih ketat agar tidak kecolongan seperti kejadian ini,” ujar Daniel kepada wartawan, Sabtu (9/9/2023).
Daniel menyebut kebakaran savana akibat ulah pengunjung yang membakar flare saat foto prewedding ini adalah pukulan besar. Dia menyebut insiden ini juga menimbulkan dampak bagi satwa liar di lokasi.
“Ini pukulan buat lingkungan kita, dampak yang ditimbulkan juga sangat besar selain mengancam satwa liar, masyarakat sekitar juga pasti terganggu, selain itu kegiatan wisata jadi terhenti sehingga masyarakat sekitar yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas wisata jadi kehilangan pendapatan,” tutur dia.
Lebih lanjut, Daniel menyebut pembakaran flare ini adalah hal yang ceroboh. Sebab, kata dia, saat ini terjadi musim kemarau.
“Penggunaan flare di area padang savana di tengah kondisi kekeringan dalam puncaknya adalah tindakan ceroboh apalagi dilakukan hanya untuk mementingkan kepentingan dan kesenangan pribadi tanpa melihat dampak yang terjadi,” jelasnya.
Daniel berharap pengunjung menjadikan hal ini sebagai pelajaran. Dia meminta pengawasan ditingkatkan.
“Kejadian ini menjadi pelajaran buat pengelola dan pengunjung. Pihak pengelola semestinya melakukan pengawasan terhadap semua pengunjung sebagai bentuk antisipasi kemungkinan jadinya kebakaran. Ini bentuk kelalaian pengawas di pintu masuk,” kata dia.
“Selanjutnya perlu ada ketentuan khusus terhadap tempat-tempat wisata yang mudah terbakar. Harus ada aturan tegas tentang hal-hal yang tidak boleh. Harus lebih ketat untuk semua taman wisata, bila perlu dipasang CCTV untuk mempermudah pengawasan atau pemantauan,” katanya.
Dampak Kebakaran Bromo
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyampaikan dampak kebakaran padang savana Bromo karena flare yang digunakan saat foto prewedding. Lahan yang terdapat bunga edelweiss terbakar dan elang Jawa serta lutung Jawa pergi.
“Seperti rumput malelo dan bunga edelweiss yang dari pantauan kami sudah terbakar. Kalau untuk satwa langka, seperti elang Jawa dan lutung Jawa, yang memang di lokasi terbakar merupakan habitatnya. Kalau habitatnya rusak, elang ini akan pergi. Syukur-syukur tidak ikut terbakar,” kata Kepala Seksi TNBTS 1 Didid Sulistyo, Jumat (8/9).
Selain hilangnya flora-fauna di kawasan TNBTS, tidak tertutup kemungkinan warga setempat juga mengalami gangguan saluran pernapasan atau ISPA.
“Oleh karena itu, kami mohon bantuannya kepada teman-teman media untuk mengedukasi agar pengunjung bisa menjaga kelestarian alam di Gunung Bromo. Akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab ini, kerugiannya sangat banyak,” tutur Didid.
(lir/isa)