More

    Panglima TNI Bersama Kepala Staf Tinjau Ranpur Milik AS di Situbondo Jatim


    Jakarta

    Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meninjau langsung kapal angkut kendaraan tempur (ranpur) milik Angkatan Laut Amerika Serikat di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur. Peninjauan dilakukan setelah memantau simulasi operasi amfibi Super Garuda Shield (SGS) 2023.

    Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (10/9/2023), Laksamana Yudo meninjau kapal angkut atau Landing Craft Air Cushion (LCAC) 8 milik Angkatan Laut Amerika Serikat setelah memantau proses latihan operasi amfibi di Pantai Banongan, Situbondo.

    Tampak hadir pula para kepala staf, yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurrachman, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, serta para pejabat TNI.

    LCAC 8 digunakan Angkatan Laut Amerika Serikat dalam simulasi operasi amfibi pada Latihan Bersama Super Garuda Shield 2023. Kapal ini digunakan untuk pendaratan ranpur dan pasukan yang diberangkatkan dari kapal induk di tengah lautan.

    Kapal ini berukuran besar sehingga mampu memuat dua unit ranpur. Terlihat bantalan di bagian bawahnya dan baling-baling berukuran besar di bagian belakang atas. Baling-baling ini terpasang di sisi kanan dan kiri kapal.

    Setiba di kapal LCAC 8 yang merapat hingga pesisir Pantai Banongan, Yudo didampingi Komandan Jenderal 8th Theater Sustainment Command US Army Pacific Mayjen Jered Helwig, kemudian masuk ke bagian dalam ruangan yang ada di sisi atas kanan dan kiri.

    Yudo mengatakan kapal LCAC lebih efektif untuk pendaratan ranpur dan pasukan di pesisir pantai. LCAC, kata Yudo, mampu melaju cepat di atas air dari posisi kapal yang tak terjangkau meriam.

    “Kalau alutsista tadi, dengan perkembangan situasi dan teknologi yang ada, menggunakan LCAC tadi itu mungkin menjadi masukan kita, mungkin itu lebih efektif dengan karakteristik kapal yang jauh dari jangkauan meriam darat sehingga mereka agak jauh, untuk pendaratan amfibi bisa menggunakan itu,” kaya Yudo.

    “Nah selama ini kita kan masih menggunakan kapal (terjangkau meriam darat), mungkin nanti ke depan akan kita pelajari, apakah sudah waktunya menggunakan itu dengan kembali lagi pada karakteristik negara kita,” tambahnya.

    (whn/whn)



    Source link

    Latest articles

    spot_imgspot_img

    Related articles

    Leave a reply

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    spot_imgspot_img