Jakarta –
Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan penyemprotan air ke jalan tetap dilakukan untuk mengatasi polusi udara di Ibu Kota. Ketua Fraksi PKB/PPP DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas menyebut kegiatan itu hanya akan memindahkan posisi debu.
“Nggak mungkin (penyemprotan jalan), yang ada menambah penyakit, kan debu, orang lewat ini, itu. Malah menambah penyakit ISPA. Nah seharusnya itu kalau mau untuk itu sekalian, jangan tanggung, bikin hujan buatan,” kata Hasbiallah kepada wartawan, Sabtu (9/9/2023).
“Kayak kita nyemprot di rumah, kan debu-debunya itu ke mana-mana, apa tidak menyebabkan penyakit? Kalau mau sekalian bikin hujan buatan,” lanjutnya.
Penyemprotan jalan, kata Hasbiallah, akan membuat jalanan menjadi basah. Hal itu, menurutnya, dapat membahayakan pengendara.
“Orang yang ada di situ, sekeliling situ yang melewati dan bahaya, jalanan jadi licin. Seharusnya bukan hal yang seperti itu yang dibuat, seharusnya Pemprov itu uji emisi itu digalakkan, diberikan gratis untuk motor, sekarang orang uji emisi tahunya disuruh bayar Rp 200 ribu, sekarang ojol mampu dari mana bayar Rp 200 ribu? Pendapatan mereka sekarang menurun,” tutur dia.
Hasbiallah mengaku mendapatkan keluhan dari pengguna ojek online (ojol) yang kena tilang karena tidak lolos uji emisi. Dia meminta agar Pemprov DKI menangani hal itu.
“Banyak ojol-ojol lapor ke saya ‘Bagaimana ini, Pak, kita kena tilang suruh bayar Rp 200 atau 250 (ribu)’, mereka pendapatannya berapa, seharusnya pemerintah, Pemprov itu bikin seperti uji emisi untuk motor-motor, gratis berikan, nah dari situ nggak perlu penyemprotan, nggak perlu hujan buatan kan faktor yang menyebabkan udara kita jelek ini kan kendaraan bermotor,” tutur dia.
Pemprov Lanjutkan Penyemprotan Jalan
Sebelumnya, Sekda DKI Joko Agus Setyono memastikan kegiatan penyemprotan air ke jalan tetap dilanjutkan demi mengatasi polusi udara. Diketahui, mobil pemadam kebakaran (damkar) hingga water cannon dikerahkan untuk membasahi jalanan Ibu Kota.
“Masih, ini kan musim kemarau. Musim kemarau ini debu-debu berterbangan makannya harus disisir,” kata Joko di Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (8/9) malam.
Joko juga meminta pengelola gedung-gedung tinggi di Jakarta segera memasang alat water mist generator untuk membantu penanganan masalah polusi udara. Meski begitu, permintaan ini hanya berupa imbauan, bukan kewajiban.
“Imbauan. Masa kalau imbauan ada sanksi, kan tidak ada,” ucapnya.
(lir/jbr)