Jakarta –
Warga kembali menangkap satu ular sanca dari rumah kosong di kawasan Matraman, Jakarta Timur. Ular sanca itu ditemukan sedang memangsa tikus di saluran air depan rumah kosong tersebut.
“Semalam jam 1 malam, dia (ularnya) lagi makan tikus di comberan di got sini. Itu juga posisi saya lagi bangun tidur nggak sengaja, lagi ada pergerakan, ada ular, tangkap, 1,2 meter panjangnya,” kata salah seorang warga, Aris (48) saat ditemui di lokasi, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (10/9/2023).
Aris mengatakan ular pertama sepanjang 4 meter ditemukan di awal Agustus. Total ular sanca yang telah ditangkap sebanyak 12 ekor.
“Bervariasi (panjangnya) ada yang 3 meter, 3,4 meter, 3,5 meter, sampai 1,7 meter, 1,2 meter. Totalnya 12 ekor itu,” ujarnya.
Dia mengatakan ular ke-9 yang ditangkap diduga telah memangsa kucing. Dia menyebut ular sanca itu memiliki panjang 3,5 meter.
“Penangkapan sembilan kemarin yang ganti kulit yang penangkapan ke-9 yang panjangnya hampir 3,5 meter, itu yang dia diperkirakan menyantap kucing itu yang sisain ekornya,” ujarnya.
Dia curiga masih ada ular yang bersarang di rumah kosong terbengkalai tersebut. Dia mengaku melihat 4 ekor ular yang belum ditangkap di rumah tersebut.
“Ada 4 ekor yang belum ketangkap, yang besar yang diperkirakan lebih dari 4 meter sama yang anak-anakan yang sekitar 1,7 meter, 1,2 meter kurang lebih itu,” ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan warga tak asal memasuki rumah kosong tersebut tanpa izin pemilik rumah. Dia menyebutkan warga melakukan penangkapan saat melihat pergerakan ular.
“Ya kan kita mengintai itu sengaja mau nangkap itu nunggu pergerakan ada bukti bukan kita sengaja masuk ngacak-ngacak, nyari-nyari, nggak, kita juga nggak mau, ya kita tahu etika dan emang ini nggak boleh kita sembarangan masuk, ngacak-ngacak. kita masuk kalau udah ada pergerakan ya kita baru masuk baru bertindak,” tutur Aris.
Dia mengaku kecewa lantaran Petugas Damkar dan PPSU belum memeriksa seluruh isi rumah kosong itu lantaran belum mendapat izin dari pemilik rumah. Menurutnya, ada tiga ekor ular yang sempat berkeliaran di jalan dan got depan rumah kosong tersebut.
“Nggak resah lagi, intinya udah nggak nyaman, di sini udah keluar 3 kalau nggak salah yang ke jalan, 3 ekor, yang ke-4 di rumah warga, ya intinya udah bener-bener resah, udah resah sekali,” ucapnya.
Aris berharap petugas Damkar dan PPSU dapat maksimal menyisir keberadaan ular di setiap sudut rumah kosong tersebut. Dia mengaku khawatir jika masih ada ular yang bersarang di rumah tersebut.
“Pengennya dari pihak terkait bisa mengamankan dengan maksimal atas kerja sama dan izin dari pemilik rumah ya saya minta itu aja, kerja samanya, kita nggak ngapa-ngapain kok, hanya membersihkan untuk mencari keberadaan ular itu di mana biar maksimal petugas-petugas masuk bekerja gitu,” kata Aris.
“Pengen aman dan nyaman aja sih, kan di sini banyak lingkungan anak-anak kecil bermain kan ya, itu aja sih nggak ada permintaan lebih yang muluk-muluk,” tambahnya.
Warga lainnya, Rini (48) juga mengaku takut jika ular dari rumah kosong itu masuk ke rumahnya. Menurutnya, ular dari rumah kosong itu sudah keliaran di saluran air.
|
“Saya udah agak takut juga waktu itu saya udah ketar-ketir itu, udah masuk got bukannya jalan aja, masuk got, lubang air, saya kan juga ada got juga kan, di bawah itu yang saya takutkan, takutnya masuk ke lubang air naik ke rumah saya kan ngeri juga saya,” kata Rini.
Rini mengaku tak bisa tidur tenang sejak ditemukan belasan ular sanca dari rumah kosong yang jaraknya tak jauh dari rumahnya tersebut. Dia khawatir bakal ada ular yang masuk ke dalam rumahnya.
“Karena saya rumahnya di atas itu masih ada celah-celah lubang yang belum ditutup, saya masih ketar-ketir. Saya masih bolak balik itu tutup terus atas itu, saya nggak buka itu. Jadi udah berapa hari ini saya tidur di bawah, saya nggak berani ke atas. Kalau berani siang-siang gini, kalau udah malam, saya nggak berani. Saya merasa takutnya ntar tiba-tiba masuk celah itu, celah rumah saya,” tutur Rini.
Lebih lanjut, Rini berharap semua ular yang diperkirakan masih bersarang di rumah kosong itu dapat segera ditangkap.
“Harapan saya sih cepet-cepet dibasmi lah jangan sampai ada korban, jatuh korban, yang namanya kita dekat-dekat rumah yang ada ularnya ini, kita ngeri juga. Jadi semoga ke depannya nanti ada pihak terkait dapat bersih total semua, jadi kita bisa tidur nyaman, bisa lebih tenang,” ujarnya.
Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (10/9/2023), ular sanca ke-12 yang ditangkap warga diletakan di sebuah kurungan. Warga yang melewati gang rumah kosong itu tampak melihat ular ke-12 yang baru saja ditangkap tersebut.
Kurungan ular itu diletakan di depan rumah warga bernama Aris yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah kosong tersebut. Sebuah kertas bertuliskan larangan agar tak memegang kurungan berisi ular itu juga tertempel di atas kurungan.
(dwia/dwia)