Seorang pengendara motor viral dimaki polisi, Aipda Abdullah, karena disebut melanggar lalu lintas di Cikini, Jakarta Pusat. Pemotor tersebut, Trivandi, buka suara.
Pemotor tersebut diketahui bernama Trivandi. Istri Trivandi, Fenderlita mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (12/9) saat suaminya hendak mengantarkan pesanan roti ke wilayah Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Fenderlita menyebut saat itu suaminya memang melewati persimpangan berbarengan saat lampu lalu lintas berganti merah. Polisi kemudian menyetopnya dan memeriksa surat-surat kendaraannya.
“Kalau untuk pelanggaran yang dikatakan polisi di berita yaitu melewati garis batas lampu merah. Namun intinya pada saat dipinggirkan itu polisi menanyakan pajak motor suami saya. Mungkin dia lihat memang pelatnya mati bulan 8 tahun 2023,” kata Fenderlita saat dihubungi, Jumat (15/9/2023).
Saat itu pihak kepolisian sempat meminta surat-surat kendaraan dan menanyakan pajak kendaraan yang sudah habis. Namun suaminya meminta untuk mengantarkan pesanan roti terlebih dahulu karena ditunggu pemesan. Percekcokan yang ada akhirnya berujung makian dari Aipda Abdullah.
“Kalau perlakuan fisik nggak ada sih, paling cuma tarik-tarikan kunci motor saja karena sempet beliau ingin menahan motor suami saya juga. Cuma menurut saya itu bukan perlakuan fisik. Makian yang dilontarkan hanya m****t dan b******n,” kata dia.
“Sepertinya dari awal polisi sudah kesal karena suami saya tidak segera mengikuti perintah untuk naik trotoar, karena yang saya sebutkan di video suami saya izin untuk antar pesanan ke customer. Di situ posisinya SIM dan STNK sudah ditahan,” imbuhnya.
Akhirnya suaminya pun menyerahkan surat-surat tersebut kepada pihak kepolisian dan ditilang. Selanjutnya, suaminya melanjutkan perjalanan mengantarkan pesanan.
“Setelah ditegur karena memang kita nggak pernah telat bayar pajak sebelumnya, kami anggap apes kemarin. Kalau nggak salah 20 Agustus, STNK-nya ada di mertua saya kebetulan beliau yang bantu perpanjang karena saya ada anak di rumah,” tuturnya.
Fenderlita menambahkan, suaminya mengaku salah karena pajak kendaraan yang sudah habis. Pihaknya juga sudah memaafkan Aipda Abdullah yang telah memaki suaminya. Dia meminta kasus yang ada menjadi pembelajaran ke depannya.
“Sejujurnya nggak perlu datang pun saya dan suami sudah maafkan sejak ada pemberitaan bahwa beliau menyesal. Semoga bisa jadi pelajaran untuk polisi maupun aparat lain dan tentunya untuk saya dan suami juga akan lebih teliti dalam segala hal khususnya mengecek masa berlaku surat-surat kendaraan bermotor,” tuturnya.
Baca selanjutnya: permintaan maaf Dirlantas Polda Metro Jaya….