Jakarta –
Warga Randu Padangan, Menganti, Gresik, Samsul Arif (36) masih terus mencari pelaku yang tega melakukan kekerasan terhadap putrinya, SAH (8) hingga mata kanan buta permanen. Samsul mengaku sempat dijanjikan untuk ditunjukkan CCTV di sekolah namun hanya diberi harapan palsu.
Dilansir detikJatim, Minggu (17/9/2023), Samsul baru melapor ke polisi tiga minggu setelah kejadian. Alasannya, karena SDN di Menganti, tempat anaknya sekolah itu sempat melakukan mediasi dan berjanji akan menunjukkan rekaman CCTV.
Namun dalam perjalanannya, Samsul mengaku hanya ditunjukkan rekaman CCTV yang terjadi di Mei, sedangkan kejadian terjadi pada 7 Agustus. Samsul tak menyangka pihak sekolah malah memberinya harapan palsu.
“Tapi saya laporkan tanggal 28 Agustus 2023, karena sebelumnya ada mediasi bahwa sekolah akan menunjukkan rekaman CCTV. Tapi ternyata saya diberi harapan palsu,” kata Samsul saat ditemui detikJatim di rumahnya.
Samsul mengaku sudah berusaha mencari pelaku setelah mengetahui putri pertamanya buta permanen karena kejadian itu. Ia mendatangi sekolah dan mengajak anaknya ke kelas 3 sampai kelas 6 untuk menunjukkan siapa pelakunya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD di Menganti, Gresik, Ummi Latifah enggan berkomentar terkait hal itu. Ummi menolak untuk diwawancarai.
“Sorry-sorry, saya punya hak untuk tidak menjawab,” kata Ummi Latifah kepada sejumlah wartawan di sekolah, Sabtu (16/9).
Baca berita selengkapnya di sini dan di sini.
(whn/imk)