Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait opsi masa jabatan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman diperpanjang. Jokowi mengatakan hal tersebut masih dalam proses.
“Masih dalam proses,” ujar Jokowi di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023).
Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyebutkan ada opsi masa jabatan Yudo Margono dan Dudung diperpanjang. Keduanya diketahui akan pensiun pada November 2023.
“Ya itu opsi, ada opsi perpanjangan, ada opsi pergantian dalam waktu dekat kedua posisi secara bersamaan ya karena Panglima TNI dan KSAD,” kata Meutya di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9).
Meutya mengatakan pihaknya menyerahkan hal ini kepada Jokowi agar mengkaji opsi tersebut. “Tapi ini silakan pemerintah godog, khususnya Presiden,” imbuhnya.
Sampai saat ini, sebut Meutya, Komisi I DPR belum menerima surat dari presiden menyangkut ini. Dia pun mengaku belum mendengar informasi soal kapan Panglima TNI akan diganti. Yudo mengatakan pengisian jabatan Panglima TNI merupakan hak prerogatif Jokowi.
“Ya kan hak prerogatif Presiden (soal ada tidaknya perpanjangan jabatan panglima-red). Yang jelas saya kan pensiun 26 November, sesuai umur saya. Kalau diperpanjang atau tidak ya tentunya sesuai UU maupun prerogatif presiden,” kata Yudo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Yudo mengatakan seorang tentara harus siap jika mendapat perintah. Dia menegaskan selalu mengikuti aturan yang berlaku.
“Loh tentara kalau diperintahkan selalu siap. Saya kira semuanya tahulah, tentara diperintahkan apa pun ya harus siap, bukan siap atau tidak. Harus siap,” kata Yudo menjawab pertanyaan apakah siap jika masa posisinya diperpanjang.
Simak Video ‘Sederet Kritikan Jokowi untuk Jakarta: Macet Terus-Kurang Pohon’:
(amw/aud)