Jakarta –
Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara ihwal mantan Direktur Utama (Dirut) Pertamina Karen Agustiawan (KA) yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair di PT Pertamina. Erick Thohir menekankan pentingnya program bersih-bersih BUMN yang digagasnya.
“Ya begini saya tentu tidak mau mendiskreditkan siapapun tetapi sejak awal saya bilang bahwa ketika saya dipercaya, diberi amanah oleh Bapak Presiden sebagai pembantu beliau untuk mentransformasi BUMN sejak awal saya bilang harus ada program bersih-bersih BUMN. Program ini tidak hanya tadi secara karakter dengan fondasi akhlak tetapi juga good corporate governance,” kata Erick Thohir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Erick Thohir mengatakan kasus korupsi LNG itu terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN. Dia pun sekali lagi menekankan bahwa program bersih-bersih BUMN yang digagasnya sejak didapuk sebagai menteri bertujuan agar BUMN memiliki prinsip good corporate governance.
“Nah kalau kita lihat banyak sekali isu yang terjadi sebelum tentu saya diberikan amanah. Tetapi, kembali yang saya sampaikan yang namanya perbaikan daripada sistem good corporate governance itu terus harus berlangsung,” ujarnya.
Erick Thohir kemudian menyinggung soal namanya yang kerap diseret saat terjadi masalah di tubuh BUMN. Padahal, permasalahan tersebut terjadi di era sebelum dirinya menjabat.
“Contoh kemarin Waskita beton itu kan sebelum. Kemarin ada istilah kok ini PMN belum digunakan? Coba dicek kan ada juga pemberitaan bilang oh ini zaman Pak Erick Thohir sibuk. Lah PMN itu tahun 2015 dan itu ada audit BPK-nya. Cuman kan sekarang di hal-hal seperti ini kadang-kadang diputarbalikkan seakan-akan ‘wah ini kenapa gitu’,” tutur Erick Thohir.
Ketua Umum PSSI itu pun menjamin pengelolaan BUMN di bawahnya dilakukan secara transparan dan terbuka. Sebab, lanjut Erick Thohir, BUMN yang merupakan milik negara dijalankan dengan menggunakan uang rakyat.
“Tapi saya bisa jamin bahwa di zamannya saya ini saya berusaha benar-benar menjaga daripada struktur, sistem yang lebih transparan dan baik seperti yang saya lakukan di sepakbola transparan. kenapa ya namanya juga badan usaha milik negara. Jadi ini kan uang rakyat. Makanya saya pastikan BUMN tidak berbisnis dengan rakyat tapi mendukung yang namanya pertumbuhan ekonomi yang harus kurang lebih 5 persen tetapi juga jangan menjaga disparitas antara kaya dan miskin,” papar Erick Thohir.
Simak Video ‘Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Ditahan KPK’:
(mae/knv)