Pamekasan –
Mantan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pamekasan Mohammad Arif mengaku dimutasi usai memprotes kebijakan toilet sekolah berbayar viral. Kepala MAN 1 Pamekasan No’man Afandi membantah dirinya mengusulkan mutasi.
Dilansir detikJatim, Jumat (22/9/2023), Arif memprotes kebijakan siswa wajib bayar toilet Rp 500. Dalam pernyataannya yang viral usai, Arif menyebut dia menerima surat keputusan mutasi dari Kanwil Kemenag setelah menyampaikan protes.
“Saya sepulang umrah tiba-tiba dapat surat keputusan mutasi. Kok bisa seperti itu? Kan saya nggak pernah minta, saya nggak pernah usul,” ujar Arif dalam video viral, Jumat (22/9/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif mengklaim SK Mutasi dirinya disetujui Kepala MAN 1 Pamekasan No’man Afandi dan diteken Kakanwil Kementerian Agama. Melalui SK itu Arif dimutasi ke sekolah Miftahul Sudur, di Kecamatan Proppo.
No’man kemudian membantah dirinya mengusulkan mutasi Mohammad Arif. Dia menegaskan mutasi itu bukan kewenangannya.
“Soal mutasi silakan ke Kemenag. Di sini wilayahnya Kemenag. Masalah mutasi itu wewenang Kemenag, kami hanya pelaksana. Catatan kecil dari kami, dalam organisasi itu mutasi hal yang biasa,” katanya.
Simak selengkapnya di sini.
(haf/idh)
