Warga Kampung Bayam masih bertahan dengan tenda di sekitar Jakarta International Stadium (JIS). Mereka meminta ada perjanjian tertulis jika pemerintah meminta mereka menempati Rusun Nagrak.
“Kalau mereka (pemerintah) mau, saya mau ada perjanjian hitam di atas putih. Bagaimana soal transportasinya, karena anak-anak sekolah. Semuanya harus diomingin secara baik-baik. Jangan cuma asal oke saja terus udah, ditinggal. Intinya (tinggal di Rusun Nagrak) Itu hanya sementara, kita masih mau tinggal di Susun Bayam karena kita berhak di sini,” kata Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Minawati pada wartawan Jumat (22/9/2023).
Dia mengatakan Lurah setempat sudah sepakat tidak ada pembongkaran tenda sebelum ada solusi. Dia mengatakan warga di lokasi itu akan melawan jika ada pembongkaran.
“Gini, kemarin kita sudah sepakat sama Lurah di sini. Tidak ada pembongkaran sebelum ada solusi di antara dua belah pihak. Kalau dilanggar, kita tetap ada perlawanan, apa pun itu. Walau pun harus bentrok dengan aparat. Karena, kita sudah pegang janji ya. Tidak ada pembongkaran sebelum ada solusinya,” katanya.
Namun, Minawati mengatakan janji tidak ada pembongkaran itu hanya sebatas omongan. Dia mengaku akan memegang omongan itu.
“Enggak, cuma omongan doang. Salahnya tidak ada (perjanjian tertulis) itu. Tapi dia sudah oke, tidak akan ada pembongkaran,” ujarnya.
Dia mengatakan warga siap untuk ditempatkan sementara di rusun yang dekat dengan Kampung Bayam. Dia mengatakan warga keberatan jika dipindah jauh karena terkait dengan sekolah anak-anak mereka.
“Kalau untuk mandiri, kita sudah siap-siap menge-pack barang-barang yang sangat berharga, kayak ijazah, baju anak sekolah, itu sudah kita packing. Kita pun begini, kalau pun kita setuju dengan adanya rumah susun di sekitar sini yang bisa menempatkan kita, sementara ya, pindah dulu mereka, baru ini dibongkar. Itu persyaratan kita. Tidak ada pembongkaran sebelum kami mendapatkan solusi yang terbaik,” ujarrnya.
Dia mengaku belum pernah bertemu dengan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait masalah ini. Dia menegaskan warga ingin segera menempati Kampung Susun Bayam yang sebenarnya sudah selesai dibangun.
“Kita belum pernah bertemu Pj sekali pun. Apalagi JRMK. Setelah Anies lengser, enggak pernah. Biasanya kami satu bulan sekali diskusi dengan Asbang atau Asisten Pembangunan, kami selalu diskusi, menanyakan Kampung ini tahapannya sudah sampai mana, bagaimana solusinya, ini tanggung jawab Dinas mana,” tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.