Jakarta –
TNI dari Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 407/PK berhasil menangkap Marthen Iba, simpatisan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua Barat. Dari penangkapan tersebut, Satgas mengamankan 3 senjata rakitan.
Penangkapan dilakukan usai sebelumnya ada serangan dari orang tak dikenal (OTK) di pos TNI di Aroba Teluk Bintuni pada Jumat lalu. Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III Kol Czi Ign Suriastawa mengatakan satu orang KST Papua Barat yang diamankan berkaitan dengan serangan sebelumnya.
“Setelah dilaksanakan pengejaran terhadap OTK yang melaksanakan penyerangan terhadap Pos TNI dan dilakukan sweeping di tempat-tempat yang dicurigai, dapat diamankan satu orang atas nama Marthen Iba sebagai simpatisan KST dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (24/9/2023).
Dia mengatakan serangan kepada pos TNI itu merupakan bentuk provokasi. Penyerangan dilakukan agar pihak TNI terpancing dan melakukan balasan.
“Serangan KST terhadap Pos TNI merupakan upaya coba-coba memancing di air keruh dengan harapan KST dianggap masih eksis keberadaannya, demikian juga kalau TNI melakukan balasan kemudian OTK tersebut meninggal dunia, maka pihak KST akan bilang bahwa aparat TNI-POLRI melakukan pembunuhan terhadap masyarakat sipil dan melanggar HAM,” kata dia.
“Namun prajurit yang di pos tidak terpancing dengan taktik KSTP, tetap tenang dan fokus untuk penegakan hukum sehingga dilakukan sweeping untuk memisahkan antara rakyat dan simpatisan KST,” tambahnya.
Barang bukti yang diamankan berupa tiga pucuk senjata rakitan, KTP atas nama Marthen Iba, kartu anggota TPN Papua Barat atas nama Marthen Iba dengan jabatan Staf Operasi, delapan buah HP, dua buah kartu perdana, dan 1 satu buah Tas.
Adapun Dansatgas Yonif 407/PK Letkol Inf Hermawan Setya Budi, telah mengatakan ada gangguan oleh OTK di Pos TNI di Aroba Teluk Bintuni pada Jumat (22/9) sekitar pukul 19.00-19.25 WIB. Ada 8 tembakan senjata api dalam dua kali tempo gangguan.
“Laporan dari anggota di lapangan, terjadi gangguan terhadap Pos Aroba dari OTK sebanyak dua kali dengan total sebanyak delapan kali tembakan, namun tidak ada korban, anggota aman,” ujarnya.
(yld/yld)