Jakarta –
Kisruh terkait dugaan penjiplakan lagu ‘Halo-halo Bandung’ dengan lagu ‘Helo Kuala Lumpur’ masih berlanjut. Pihak ahli waris Ismail Marzuki selaku pencipta lagu ‘Halo-halo Bandung‘ menduga orang di balik penjiplakan tersebut merupakan pihak swasta.
Hal tersebut disampaikan pihak ahli waris dalam jumpa pers di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023). Turut hadir di lokasi putri Ismail Marzuki, Rachmi Aziyah (66).
“Mengingat belum jelas pelaku yang membuat dan menayangkan, pihak pemerintah Malaysia juga tidak pernah mengklaim lagu ini milik Malaysia. Kami duga ini perbuatan pihak swasta,” kata kuasa hukum ahli waris, Ari Juliano Gema, Rabu (27/9/2023).
Dia mengatakan pihak ahli waris akan menyiapkan langkah hukum jika nantinya terbukti ada pihak swasta yang terlibat dalam dugaan penjiplakan lagu tersebut.
“Kalau sudah diketahui pelaku tentu kamu dapat mulai mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya kalau itu pihak swasta,” ujarnya.
“Sampai kami jelas mengenai hal tersebut maka baru akan mengambil tindakan selanjutnya. Termasuk apabila pihak swasta melakukan hal itu untuk komersial. Ahli waris berhak melakukan gugatan tapi di Malaysia,” imbuhnya.
Dia menambahkan pihaknya berhati-hati untuk mencari tahu duduk perkara yang ada demi menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia. Pihak ahli waris sudah mengajukan laporan permohonan penutupan konten dan akses terkait lagu tersebut kepada Komisi Komunikasi Multimedia Malaysia.
“Kami mencoba menelusuri siapa dibalik lagu halo Kuala lumpur. Tindakan kami setelah pertemuan tersebut pada tanggal 26 September, kami resmi mengajukan laporan permohonan penutupan konten dan akses,” kata dia.
Sebelumnya, warganet heboh setelah mendengar sebuah lagu yang diunggah oleh channel YouTube berbahasa Melayu, Lagu Kanak TV. Channel tersebut mengunggah lagu berjudul ‘Helo Kuala Lumpur’.
Lagu tersebut diunggah pada 27 Mei 2020. Namun netizen ramai membicarakan konten tersebut sejak Senin (11/9).
Mereka menduga ‘Helo Kuala Lumpur’ adalah hasil jiplakan dari lagu ‘Halo-halo Bandung‘. Saat didengarkan, melodi dan nadanya memang serupa. Bedanya, beberapa lirik lagu karya Ismail Marzuki tersebut diubah.
“Hello Kuala Lumpur, Ibu kota keriangan// Hello Kuala Lumpur, kota kenang-kenangan// Sudah lama aku, tidak berjumpa denganmu, sekarang sudah semakin maju, aku suka sekali//” begitu lirik ‘Helo Kuala Lumpur’.
(wnv/aud)