Jakarta –
Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman memuji Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas tindak tegas pengungkapan kasus pengaturan skor sepakbola atau match fixing dalam pertandingan Liga 2. Habiburokhman menilai ini menunjukkan kepekaan Polri terhadap kasus-kasus yang meresahkan masyarakat.
“Iya kita mengapresiasi Pak Kapolri yang bersikap tegas terhadap mafia bola. Ini bentuk kepekaan Polri terhadap persoalan hukum yang membuat masyarakat resah,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Rabu (28/9/2023).
Diketahui Satgas Antimafia Bola Polri dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Pembentukan satgas ini merupakan instruksi langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar persepakbolaan Indonesia bersih dari mafia.
Waketum Gerindra ini mendorong kasus pengaturan skor di pertandingan bola harus diusut tuntas. Dia menyoroti para wasit yang menerima suap harus dihukum pidana.
“Tentu kasus ini harus diusut tuntas karena jelas merupakan tindak pidana sebagaimana diatur di Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980. Jika memang benar terjadi, wasit penerima suap haruslah dimintai pertanggung jawaban secara hukum pidana,” kata Habiburokhman.
Habiburokhman menekankan prestasi sepakbola RI sedang gemilang saat ini. Dia mengingatkan jangan sampai praktik mafia skor sepakbola ini mencoreng prestasi tersebut.
“Saat ini prestasi sepak bola kita sedang bagus-bagus ya, jangan sampai perilaku negatif wasit bisa mencoreng dan rusak prestasi yang sudah baik ini,” katanya.
Satgas Antimafia Bola Polri mengungkap kasus pengaturan skor sepakbola atau match fixing dalam pertandingan Liga 2. Dugaan pengaturan skor ini menyeret 4 wasit Liga 2, yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik.
Keempat wasit tersebut berinisial R selaku wasit tengah, T selaku asisten wasit 1, R selaku asisten wasit 2, dan A selaku wasit cadangan. Satgas Antimafia Bola Polri juga menetapkan dua tersangka yakni K selaku LO Wasit dan A selaku kurir uang.
“Satgas Antimafia Bola Polri dibentuk oleh Bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo-red) bersama-sama dengan Ketua PSSI Bapak Erick Thohir, berdasarkan instruksi Presiden (Joko Widodo). Dengan tujuan menciptakan iklim persepakbolaan yang bersih di Indonesia, yang terbebas dari praktik pengaturan skor atau match fixing, yang dilakukan oleh mafia bola,” kata Wakabareskrim Polri sekaligus Kasatgas Anti Mafia Bola Polri, Irjen Asep Edi Suheri, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (27/9).
(fca/jbr)