Brigpol Setyo Herlambang, pengawal pribadi (walpri) Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar di rumah dinas. Petugas gabungan diterjunkan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki kematian tersebut.
“Pada tanggal 26 September 2023 yang lalu, tim asistensi Bareskrim Polri telah turun langsung ke TKP. Tim asistensi Bareskrim Polri berjumlah 14 orang yang terdiri dari satu ketua tim, kemudian tiga personel tim penyidik atau tim penyelidik dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, kemudian enam personel dari Pusinafis dan empat personel dari Puslabfor Polri,” kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramdhan kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Tim gabungan tersebut turun dengan alat-alat lengkap untuk mendalami kasus tewasnya Brigpol Setyo menggunakan metode scientific crime investigation. Olah TKP dilakukan, salah satunya menganalisa rekaman CCTV.
“Kemudian melakukan pengambilan sidik jari laten di TKP dan sekitar TKP, dan Puslabfor melakukan kegiatan balistik, balistik itu mengambil misalnya proyektil, selongsong peluru kemudian sisa-sisa peluru residu, dan juga mengambil DNA yang ada di TKP,” ucapnya.
Sejauh ini, ada 14 saksi yang telah diperiksa dalam kasus tersebut. Namun, di antaranya belum ada nama Kapolda Kaltara.
“Tidak (termasuk Kapolda Kaltara), sampai saat ini, ya proses ini masih penyelidikan ya. Saat ini ada 14, 14 saksi yang diperiksa, dimintai keterangan, klarifikasi oleh tim penyidik,” sebutnya.
Saksi-saksi yang diperiksa itu terdiri dari 13 anggota Polri dan 1 pekerja harian lepas (PHL).
“Tentu saksi-saksi yang dimintai keterangan, tentu adalah saksi yang mendengar, saksi yang melihat, melihat itu bisa jadi sebelumnya dan mengetahuinya. Tentu kalau tidak ada hubungan tidak akan diambil keterangan,” tambah Ramadhan.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.