Jakarta –
Polri resmi menggelar Operasi Nusantara Cooling System (NCS) menjelang pelaksanaan Pemilu 2024. Operasi itu ditujukan untuk mencegah polarisasi hingga pemberantasan hoax selama masa Pemilu.
Kepala Operasi NCS Irjen Asep Edi Suheri mengatakan pelaksanaan operasi di tingkat Mabes Polri itu merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Operasi tersebut bertujuan untuk meminimalisir isu-isu provokatif berlatar belakang SARA, baik yang terjadi di tengah masyarakat maupun di ruang siber, dengan mengutamakan preemtif dan preventif,” ujar Asep Edi kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Kapolri, kata Asep, menekankan pentingnya kerja sama antara Polri dan masyarakat untuk menjaga situasi selalu konfusif. Dia mengatakan operasi ini merupakan upaya mendinginkan suasana masyarakat di tengah Pemilu.
“Polri dan masyarakat perlu bekerja sama dalam suatu cooling system, yang mana guna untuk mengantisipasi perpecahan dan konflik di tengah-tengah masyarakat, agar persatuan bangsa dapat terjaga dan Pemilu yang damai dapat terwujud,” ujarnya.
Dia mengatakan Kapolri telah menerbitkan surat perintah pada 25 Agustus 2023 untuk melaksanakan Operasi Nusantara Cooling System. Operasi ini resmi dimulai pada 11 September 2023.
Asep Edi mengatakan operasi NCS tidak akan melakukan tindakan penegakan hukum. Dia mengatakan operasi mengedepankan dialog dan komunikasi.
“Sehingga dalam operasi ini kami sampaikan bahwa tidak ada melakukan upaya penegakan hukum, jadi preemtif dan preventif,” ujarnya.
Polri juga akan menggelar operasi terpusat dengan sandi ‘Mantap Brata’ untuk menjaga keamanan dan kelancaran Pemilu 2024. Sebanyak 434 ribu personel dari Mabes Polri dan jajaran Polda dikerahkan dalam operasi tersebut.
“Pada pelaksanaan Operasi Mantap Brata 2023-2024, Polri menurunkan personel sebanyak 434.197 personel,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan di The Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (27/9).
(haf/haf)