Jakarta –
Ketua DPR RI Puan Maharani mengaku melihat sinyal reshuffle karena ada kementerian yang sedang mengalami permasalahan hukum. Gerindra menunggu perkembangan.
“Kita lihat perkembangannya satu ada dua minggu ini, karena sejauh ini belum jelas juga status menteri yang disebut bermasalah tersebut. Apakah beliau berstatus tersangka atau hanya menjadi saksi,” kata Waketum Gerindra Habiburokhman saat dihubungi, Senin (2/10/2023).
Habiburokhman juga setuju dengan Puan soal reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan yang penting saat ini pemerintah berfungsi dengan normal.
“Saya sepakat dengan Ibu Puan bawa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden. Secara faktual presiden yang tahu dalam kondisi seperti apa reshufle akan dilakukan atau tidak,” katanya.
“Kita sebenarnya tidak terlalu banyak berspekulasi. Yang paling penting tugas-tugas pemerintahan bisa tetap berjalan. Kalau situasi memburuk, ada mekanisme pelaksana tugas, kalau mau digunakan mungkin bisa menjaga stabilitas juga. Tetapi semuanya kembali lagi menjadi domain ya pak presiden,” sambungnya.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan perombakan kabinet atau reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Puan mengaku melihat sinyal reshuffle karena ada kementerian yang sedang mengalami permasalahan hukum.
Hal itu disampaikan Puan usai menghadiri penganugerahan gelar doktor honoris causa untuk Ketum PDIP yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di UTAR, Selangor Malaysia.
“Reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden,” kata Puan di Selangor, Malaysia, Senin (2/10).
Puan kemudian bicara soal kementerian bermasalah dengan hukum. Dia menilai bisa saja reshuffle dilakukan terhadap menteri yang memimpin kementerian itu. Puan tak menyebut detail kementerian apa yang dimaksudnya.
“Namun kalau melihat apa yang terjadi akhir-akhir ini bahwa ada kementerian yang menjadi permasalahan hukum tentu saja cepat atau lambat akan terjadi reshuffle menteri pada kementerian tersebut,” ucapnya.
(azh/idn)