Jakarta –
Tarif normal LRT Jabodebek mulai berlaku pada 1 Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024. Meskipun tarif sudah berubah, ada penumpang yang tetap setia memakai moda transportasi ini.
Dilansir akun resmi media sosial Instagram resminya, Sabtu (30/9/2023), ditetapkan bahwa tarif tiket LRT Jabodebek minimal adalah sebesar Rp 3.000. Dan untuk tarif tiket LRT Jabodebek maksimal adalah sebesar Rp 20.000.
“Mulai 1 Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024 tarif LRT Jabodebek menjadi minimal Rp.3.000 dan tarif maksimal Rp20.000 ya teman Raina,” tulis LRT Jabodebek pada unggahan di akun Instagram, dikutip Minggu (1/10/2023).
Meskipun tarif diberlakukan secara normal, tak lantas membuat LRT menjadi sepi penumpang. Pantauan detikcom pada Selasa, (3/10/2023), pukul 16.00 WIB, Stasiun Dukuh Atas masih dipadati oleh penumpang, terutama karyawan kantoran.
Seorang pekerja kantoran bernama Dewi (45) mengaku tetap menggunakan LRT Jabodebek karena harga saat ini menurutnya masih wajar. Jika harus dibandingkan dengan waktunya yang terbuang ketika memakai moda transportasi lain.
“Menurut aku dengan tarif yang baru masih worth it ya, karena rumahku kan di Bekasi kalo aku naik TJ, wah biasanya itu memakan waktu lama banget mbak, bisa 2-3 jam,” ucap Dewi saat ditemui di Stasiun Dukuh Atas.
Dewi juga mengaku kaget adanya perubahan tarif tersebut, karena merasa tidak ada pemberitahuan secara lamgsung di stasiun. Ia mengaku kaget saat mengetahui saldo e-money miliknya terpotong cukup banyak.
“Pertama kali naik itu cuma kepotong Rp.5.000. Ya, terus kemarin kok tiba-tiba kepotong Rp 20.000. Kaget lah saya, langsung saya tanyakan petugas, ternyata itu yang Rp 5000 masih promo,” ucap Dewi.
Sementara itu, seorang pelajar bernama Rama (18) mengaku hanya akan menaiki LRT Jabodebek jika ada urusan mendesak. Ia memilih menggunakan moda transportasi lain apabila tarif LRT Jabodebek akan naik lagi pada Februari mendatang.
“Aku bakal memakai LRT ini kalau ada urusan mendesak saja seperti sekolah, kalau memang aku ada keperluan lain yang tidak mendesak kemungkinan aku akan pilih TJ,” tutur Rama saat ditemui di Stasiun Halim.
Adanya perubahan tarif tersebut hingga kini masih mengundang pro dan kontra masyarakat. Rama cukup menyayangkan adanya perubahan tarif tersebut, mengingat statusnya masih pelajar.
“Aku setuju yang Rp.5000 kemarin sih kak. Soalnya kan aku masih sekolah, jadi buat tarif yang sekarang masih kemahalan menurut aku,” keluh Rama.
(rdp/imk)