Jakarta –
Kebakaran terjadi di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel). Kadis Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengungkapkan kendala memadamkan api.
“Kendala yang kami hadapi, airnya. Aksesnya sangat jauh,” kata Satriadi di lokasi kebakaran, Rabu (4/10/2023).
Lokasi kebakaran terletak di Jl Jatayu No. 27 RT 008 RW 04, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Lokasi tersebut dekat dengan RSUD Kebayoran Lama, Kelurahan Kebayoran Lama Utara. Persis di samping Masjid Jami Al-Abror.
Sulitnya akses lokasi air untuk memadamkan api, membuat pemadam kebakaran cukup kewalahan. Namun, hingga kini Satriadi mengatakan, kendala tersebut sudah ditangani. Proses pemadaman sedang berlangsung.
“Yang jelas sekarang sudah dapat air, tinggal proses pemadaman saja,” imbuhnya.
Satriadi menuturkan hingga kini belum diketahui persis penyebab kebakaran hebat itu terjadi. Ia mengaku masih mendalami penyebab kebakaran.
“Ini masih kita dalami informasinya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Satriadi menambahkan, objek yang terbakar adalah bangunan semi permanen. Bangunan tersebut berupa lapak milik warga.
“Ini bangunannya Kalo kategorinya semi permanen cuman tempatnya lapak,” katanya.
Lapak tersebut kata Satriadi terdiri dari bahan material yang mudah terbakar dan bertumpuk dengan seng. Hal itu membuat pihaknya cukup sulit memadamkan api.
“Bahan materialnya memang mudah terbakar dan bertumpuk-tumpuk dengan seng. Jadi memang kita agak sulit. Kita memadamkan. Kita harus mengurai dulu bahan material yang terbakar dan itu membutuhkan waktu. Tapi kalo objek yang terbakar suda kita minimalisir,” pungkasnya.
Warga Api Berasal Dari Lapak Mebel
Sementara itu, seorang warga mengungkap awal mula kebakaran dari sebuah lapak.
“Awalnya dari lapak mebel,” kata salah satu warga yang terdampak kebakaran, Iti (62), di lokasi, Rabu (4/10/2023).
Iti menuturkan awal mula kebakaran terjadi saat ia baru selesai masak. Iti merupakan pedagang gado-gado yang tinggal di rumah semipermanen itu. Kebakaran terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
“Saya nggak tau, tau-tau dari belakang apinya udah gede. Saya kaget. Sekitar jam 5. Saya habis masak buat dagang gado-gado.”
Pada saat kejadian, Iti mengaku kaget dan langsung menyelamatkan keluarganya dari kobaran api. Ia hanya sempat membawa sebuah gerobak jualan miliknya.
“Utamain selamatin anak-anak, makanya nggak ada yang sempat diselamatin. Cuma sempat gerobak aja buat dagang. Semuanya lenyap,” imbuhnya.
Iti berharap pemerintah Jakarta Selatan memberikan bantuan tempat tinggal kepada warga terdampak kebakaran. Sebab, rata-rata mereka merupakan warga dengan ekonomi kelas menengah ke bawah.
(dwia/dwia)