Jakarta –
Sopir truk kontainer bernama Suripto diamuk rombongan pengantar mobil jenazah di Cilincing, Jakarta Utara, hingga video penganiayaan itu viral di media sosial. Sopir tersebut dipukuli karena menabrak motor yang mengiringi mobil jenazah saat menutup jalan.
Pakar psikologi forensik lulusan UGM dan Universitas Melbourne, Reza Indragiri Amriel, mengaku kerap melihat aksi ugal-ugalan rombongan pengantar mobil jenazah.
“Sampai saya membatin ‘almarhum sudah tenang, tapi malah pengawalnya yang lebay’.” ujar Reza kepada wartawan, Rabu (4/10/2023).
“Perilaku ugal-ugalan ‘pengawal’ mobil jenazah sebetulnya merupakan bentuk pelanggaran hukum,” lanjutnya.
Bentuk pelanggaran hukum itu termasuk aksi pengantar jenazah yang menutup jalan. Menurutnya, solidaritas tidak harus diekspresikan sampai melanggar hukum.
“Anggaplah mereka tengah dirundung duka, sehingga berharap mendapat privilese di jalan raya. Tapi pernahkah mereka berpikir bahwa di jalan raya juga ada dokter yang berharap bisa segera sampai di rumah sakit untuk membantu persalinan pasien, ada ayah yang harus segera menjemput anaknya yang di-bully teman-temannya, ada tim evakuasi yang berburu dengan waktu karena ada kobra berkeliaran di komplek perumahan?” kata Reza.
Semua pihak, tegas Reza, punya kepentingan di jalan raya. Reza menuturkan para pengantar mobil jenazah harusnya bertenggang rasa ke semua pengguna jalan, bukan hanya ke mobil jenazah yang mereka kawal.
“Alhasil, ketika pengawal mobil jenazah tertabrak akibat perilaku ugal-ugalan mereka sendiri, lalu mereka murka dan menganiaya penabrak, maka sesungguhnya terjadi dua masalah pidana. Pelanggaran UU Lalin dan penganiayaan. Jika dilakukan secara berkelompok, pasalnya semakin berlapis: pengeroyokan,” lanjut Reza.
Meski kasus ini sudah damai, Reza meminta polisi untuk selalu tegas dengan pihak-pihak yang arogan di jalanan. Apalagi arogansi itu berdampak pada kacaunya lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan.
“Koboi jalanan yang menodong-nodongkan senjata, patut diproses hukum. Pengawal mobil jenazah juga demikian,” jelas Reza.
Sementara itu, psikolog klinis forensik, Kasandra Putranto, menyebut ada 3 faktor yang menyebabkan arogansi pengantar jenazah di jalanan.
“Saya tidak tahu situasinya. Tapi umumnya karena masalah kecerdasan intelektual, emosional dan sosial,” imbuh Kasandra.
Sopir Truk Diamuk Pengantar Jenazah
Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta mengatakan mulanya pemotor bernama Syarifudin melakukan penutupan jalan sementara agar rombongan jenazah bisa lewat.
“Sesampainya di pertigaan Jalan Raya Cilincing (kolong Tol Tanah Merdeka) Syafrudin melakukan penutupan atau penyetopan jalan agar rombongan Jenazah bisa melintas,” kata Fernando saat dihubungi.
Fernando menambahkan, truk tersebut kemudian menabrak motor milik saksi. Sontak hal tersebut mengundang amarah rombongan jenazah berujung pemukulan.
Dalam video yang beredar, tampak sopir truk tersebut dianiaya oleh sekelompok orang yang diduga rombongan pengantar jenazah. Bahkan terlihat seorang pria menaiki truk dan menendang wajah si sopir.
“Namun kendaraan jenis kontainer warna kuning nopol B-9376-FH yang dikendarai oleh Suripto menabrak motor milik Syafrudin. Atas kejadian tersebut, spontanitas iring-iringan jenazah yang lain melakukan pemukulan terhadap sopir,” ujarnya.
(isa/jbr)