Jakarta –
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyoroti darurat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Sumatera dan Kalimantan. Dia menyentil Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait antisipasi karhutla di Tanah Air.
“Kami di Komisi IV DPR RI sudah mewanti-wanti KLHK jauh-jauh hari, begitu ada prediksi dari BMKG bahwa akan terjadi kemarau panjang dan kering (El Nino). Sudah kami ingatkan KLHK untuk melakukan antisipasi sejak dini serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” kata Daniel Johan kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).
Daniel menilai karhutla jika sudah terjadi tidak mudah untuk mengendalikan, apalagi topografi hutan di Indonesia medannya sangat sulit. Menurut Daniel, seharusnya pemerintah bisa belajar dari kejadian-kejadian tahun sebelumnya sehingga bisa lebih baik dalam menghadapi situasi El Nino tahun ini.
Dia menyinggung terkait fasilitas penanganan karhutla yang sangat minim dengan kondisi medan hutan yang sulit. Dia mendorong ke depan agar setiap wilayah memiliki helikopter agar lebih cepat melakukan tindakan water bombing serta membuat rekayasa cuaca seperti membuat hujan buatan di sekitar lokasi yang rawan kebakaran.
“Untuk mengendalikan kejadian karhutla di beberapa tempat saat ini, pemerintah harus menggerakkan semua potensi yang ada termasuk masyarakat. Kemudian mitigasi dan pengawasan harus dilakukan untuk mencegah kejadian di tempat lain,” ucapnya.
Daniel mendorong agar KLHK dan BNPB untuk melakukan koordinasi dengan semua pihak serta melibatkan semua potensi yang ada mulai dari lembaga pemerintahan, pengusaha pengguna jasa hutan serta masyarakat untuk bekerja bersama-bersama mengendalikan karhutla.
“Yang paling utama anggaran untuk penanganan harus segera dianggarkan dan mendapat perhatian serius dari lintas kementerian/lembaga, ini permasalahan semua bukan hanya tanggung jawab KLHK,” tegasnya.
Seperti diketahui, kabut asap akibat karhutla melanda sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan. Bahkan daerah-daerah terdampak itu telah menetapkan siaga darurat kabut asap.
Di antaranya Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pemerintah Kota Banjarmasin menetapkan status siaga darurat kabut asap akibat karhutla hingga 30 Oktober 2023.
Kabut asap karhutla di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, juga semakin parah. Jarak pandang pada Senin (2/10) pagi kurang dari 10 meter akibat asap dampak karhutla.
Menyikapi kondisi ini, Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur menegaskan kembali kebijakan terkait adaptasi kegiatan belajar dan mengajar. Untuk kawasan yang terdampak cukup parah, diperkenankan melakukan pembelajaran dengan sistem daring.
Hal serupa juga terjadi di Provinsi Jambi dan Palembang, Sumatera Selatan. Kondisi udara di wilayah ini tidak sehat akibat kabut asap karhutla. Imbasnya, kegiatan belajar mengajar tingkat SMA/SMK sederajat tidak digelar tatap muka alias online.
Saksikan Live DetikPagi:
Lihat juga Video: Jambi Diselimuti Asap, RS Diminta Tak Tolak Pasien ISPA
(fas/aud)