Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jokowi meminta TNI memprioritaskan penggunaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) produksi dalam negeri. Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono sependapat dengan Jokowi.
“Saya setuju dengan apa yang presiden harapkan dan skarang ini Kemhan (Kementerian Pertahanan) telah bekerja ke arah sana. Saya rasa seluruh matra dan instansi lainnya pun dapat menterjemahkan apa yang jadi keinginan presiden dan telah diterapkan oleh Kemhan,” kata Dave kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).
Dave menyebut anggaran belanja TNI sangat besar setiap tahunnya. Tetapi saat ini baru sebatas pakaian dan sepatu prajurit serta peralatan ringan lainnya yang memakai produk dalam negeri.
Dia mendorong agar produsen alutsista dalam negeri membuat gebrakan dengan melakukan riset, bekerja sama dengan produsen asing hingga membuat produk baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
“Mendorong semua vendor-vendor penjual atau produsen daripada alutsista tersebut untuk bisa melakukan transformasi teknologi dan juga melakukan riset dengan enginer lokal untuk membuat produk-produk baru yang sesuai dengan alam dan juga kondisi di wilayah Asia atau Asean,” ucapnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi berbicara tentang alutsista TNI. Jokowi meminta TNI memprioritaskan penggunaan alutsista produksi dalam negeri.
“Modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari perkembangan investasi industri pertahanan dalam negeri. Sehingga harus didorong transfer teknologi, harus didorong peningkatan SDM, dan harus diutamakan produk dalam negeri,” kata Jokowi saat memimpin upacara HUT ke-78 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).
Jokowi mengatakan modernisasi alutsista merupakan hal yang penting. Jokowi mengatakan pengadaan alutsista modern akan dilakukan secara bijak.
“Untuk urusan alutsista, memang modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tapi keuangan negara, anggaran negara, APBN kita sangat terbatas dan untuk kebutuhan kesejahteraan rakyat sangatlah besar. Sehingga belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak, baik besarannya maupun peruntukannya,” jelasnya.
Jokowi mengatakan anggaran untuk belanja alutsista terbatas. Dia meminta pembelanjaan harus bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.
(fas/aud)