Cilegon –
Warga di Karang Tengah, Cibeber, Cilegon, Banten, mengeluhkan debu batu bara yang masuk ke permukiman mereka. Warga mengeluh debu batu bara memicu batuk dan sakit tenggorokan.
Warga menduga debu batu bara itu berasal dari tempat penyimpanan batu bara yang tak jauh dari permukiman mereka. Warga menyebut debu batu bara mencemari pemukiman warga sudah terjadi sekitar 2 bulan.
“Sekitar 2 bulan lebih, (debu batu bara masuk rumah warga). Dari warga ke stockpile paling nggak ada 1 kilometer. Sekitar dua bulan (terdampak debu batu bara) kata salah seorang warga, Fauzi, kepada wartawan, Jumat (6/10/2023).
Fauzi mengatakan dirinya merasa perih saat bernapas. Dia menduga hal itu terjadi karena udara tercemar debu batu bara.
“Nah (keluhan kesehatan) banyak, anak-anak saya juga, ada yang ngaji gitu kan ya pada nggak betah. Saya juga kalau hirup udara kok kayak pedes gitu tuh, apa ini, kan nggak tahu, kalau bukan batu bara, sakit gitu kalau batuk,” katanya.
Warga di Cilegon keluhkan permukimannya tercemar debu batu bara (dok. Istimewa)
|
Warga juga menunjukkan debu berwarna hitam yang menempel di lantai hingga piring mereka. Warga mengaku harus berulang kali membersihkan lantai hingga peralatan makan mereka yang diduga tercemar debu batu bara.
“Kalau lagi beroperasi itu misalkan mulai beroperasi jam 08.00 pagi, itu jam 10.00 udah ada (debu), pas siang udah nambah banyak, sore tinggal ngitung aja. Pokoknya selama beroperasi kami terdampak, sampai malam pun kadang lembur gitu tuh,” tuturnya.
(haf/haf)