Aipda Rully Carrera Putra nyaris mengalami kebutaan. Penglihatannya terbatas setelah dinyatakan menderita ablasio retina.
Rully hanya bisa melihat dengan mata kanan. Itu pun jarak pandangnya terbatas karena mengalami gangguan.
“16 Juni 2013 waktu itu yang kiri. Tapi waktu itu belum yang kanan. Kemarin kan yang kanan ada retinanya sobek,” kata Rully saat berbincang dengan detikcom di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2023).
Rully sudah bolak-balik menjalani operasi. Saat ini penglihatan Rully terbatas dengan jarak pandang hanya 2 meter.
“Kan sebelumnya pasang silikon, dokter sarankan ambil silikon lama dan pasang silikon baru, ini sekarang tahap pemulihan. Jarak pandang jelas itu paling 2 meteran,” ujarnya.
Ke Kantor Dituntun Anak-Istri
Sementara mata kirinya sudah tidak bisa melihat sama sekali. Anggota Polsek Jagakarsa itu bahkan sempat dituntun istrinya untuk berangkat ke kantornya karena kondisi penglihatannya menurun.
“Saya ke kantor sama istri, sama anak itu sampai (berjalan) dituntun, 2020 itu. Itu saya tiba-tiba nge-blank,” kata pria berusia 39 tahun itu.
Karena kondisi Rully yang nyaris mengalami kebutaan itu, istrinya, Linda Rustiningsih (34) sampai bela-belain belajar naik motor supaya bisa mengantar suaminya.
Aipda Rully Carrera Putra, polisi penderita ablasio retina yang masih semangat bekerja. (Tina Susilawati/detikcom)
|
“Istri saya baru bisa naik motor baru-baru ini aja, masih kaku, belum berani boncengin. Cuma dia maksain pas 2020, karena 2020 itu mata saya itu kayak kondisi kaca mobil kena embun, kelihatan terang di depan tapi tidak tahu apa yang di depan itu,” jelasnya.
Rully sudah berobat di beberapa rumah sakit. Selama ini, Rully berobat dengan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS).
“BPJS. Jadi awalnya faskes saya di Dokkes Polres Jaksel, habis dari Dokkes kita dirujuk ke RS Polri, habis dari RS Polri, dirujuk ke RSCM. Semua itu BPJS. Kalau nggak begitu tekor, apa yang mau dijual? Banda saya juga sudah habis buat ongkos berobat, ongkos untuk perjalanan ke sana ke sini,” tuturnya sambil tersenyum.
Akan tetapi, keterbatasannya itu tidak menjadi masalah. Rully tetap bersemangat bekerja.
Rully tetap bersyukur dengan kondisinya yang serba terbatas. Ia menganggap penyakit yang dideritanya saat ini adalah sebuah ujian dari Allah SWT.
“Saya merasa kekurangan saya bukan kelemahan, tetapi justru kelebihan kita. Kami yakin Allah memberikan ujian itu karena Allah yakin kita bisa melewati ujian itu. Saya ikhlas menjalani ini,” katanya.
Ia juga bersyukur karena instansinya memberikan perhatian kepadanya. Ia tidak ingin menyalahkan siapapun dengan keadaannya saat ini.
“Pimpinan care, Polri care kok. Buktinya saya masih bisa berobat, itu salah satu kepedulian pimpinan,” ujarnya.
Baca kisah lengkapnya di halaman selanjutnya….