Bogor –
Viral di media sosial salah satu unit Biskita Transpakuan Kota Bogor menabrak pemotor wanita yang berprofesi sebagai guru di Jalan R3, Kota Bogor, Jawa Barat. Pihak Biskita memberi tanggapan.
Dalam foto viral dilihat detikcom, Senin (9/10/2023), nampak unit Biskita Transpakuan Kota Bogor berada di antara iring-iringan kendaraan di jalan umum.
Nampak pula foto seorang pria yang disamarkan wajahnya dan dinarasikan sebagai sopir Biskita dengan nopol F 7613 AC. Sopir ini dinarasikan mengemudikan Biskita secara ugal-ugalan hingga berujung menabrak seorang guru wanita yang sedang mengendarai motor.
Dihubungi, Kasat Lantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria mengatakan akan melakukan pengecekan terhadap kejadian viral tersebut.
“Akan saya cek,” kata Galih melalui pesan singkat, Senin (9/10/2023).
Penjelasan BisKita
Dikonfirmasi terpisah, pejabat Humas BisKita Transpakuan Kota Bogor Geri Widiana Lutfi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, kecelakaan terjadi pagi tadi, melibatkan unit BisKita koridor 6 trayek Parung Banteng-Terminal Bubulak.
“Iya, itu kejadian tadi pagi. Kejadian di Parung Banteng, Biskita koridor 6,” kata Geri dikonfirmasi.
Geri menyebut, kecelakaan tersebut diselesaikan di lokasi dan pihak BisKita mengganti kerusakan motor korban. Ia membantah sopir BisKita tidak turun melihat korban dan kabur.
“Nggak ada yang kabur, masalahnya juga sudah beres di lokasi. Yang jelas nggak ada yang kabur, masalahnya sudah selesai. Sopirnya semuanya sudah sesuai SOP kok, malah sudah beres masalahnya. Dia turun, dia lihat korbannya,” kata Geri.
“Itu kejadiannya cuma senggolan. Pihak keduanya (nggak luka parah), terus juga langsung bisa ngajar lagi, itu kan guru kan korbannya. Langsung kerja lagi. Semua kerusakan motornya kita ganti,” tambahnya.
Terkait sopir ugal-ugalan, kata Gery, itu hanya perspektif. Sebab sopir BisKita Transpakuan Kota Bogor dituntut tepat waktu tiba di setiap pemberhentian.
“Ya itu sebenarnya itu hanya perspektif ya, artinya belum tentu juga. Bahkan orang yang penumpang di dalam belum tentu juga anggap mobil BisKita ugal-ugalan. Itu kan hanya pandangan orang di luar kendaraan Biskita, tapi ya mungkin juga itu betul,” kata Gery.
Menurutnya, pihak manajemen menggelar pelatihan dan peningkatan kompetensi bagi sopir BisKita secara berkala.
“Makanya kita dari manajemen perusahaan mengadakan pelatihan, setiap tahun mengadakan peningkatan kompetensi pengemudi, itu dalam rangka ikhtiar kita mencegah hal-hal seperti itu (kecelakaan). Cuma dilihat dari sisi lain masalah ugal-ugalan itu perspektif,” ucap Gery.
(mea/mea)