Jakarta –
Sembari mengenakan kostum Son Goku, Rian mengingat kembali bagaimana dirinya bisa terjun ke dunia cosplay hingga mendunia.
Sudah empat belas tahun Rian berlaku sebagai cosplayer profesional. Dalam kurun waktu ini, namanya kerap muncul sebagai juara di berbagai kompetisi cosplay skala nasional maupun internasional. Terakhir, ia baru saja menjuarai World Cosplay Summit 2022 di Arab Saudi.
Bagi Rian, ada hal menarik dari sebuah film. Bukan hanya alur ceritanya, Rian menaruh perhatian lebih pada setiap tata busana yang dipakai oleh beberapa tokoh cerita yang ditontonnya. Bukan pakaian biasa, melainkan kostum super hero yang khas. Baginya, baju-baju itu menambah kekuatan serta ciri khas karakter pemeran utamanya.
“Awal tertariknya gara-gara suka nonton film Marvel, Iron Man, itu penasaran banget sama gimana cara bikin kostumnya. Karena dulu tertarik banget sama dunia perfilman, jadi tertarik juga sama bidang wardrobe-nya. Juga zaman-zaman itu aku suka banget nonton film live action dari anime. Jadi dari situ tuh kerasa karakter yang ada di anime jadi hidup. Nah, di cosplay itu kita bisa eksperimen bikin kostum,” jelas Rian di program Sosok detikcom.
Ketertarikan Rian pada bidang kostum film superhero semakin tersalurkan ketika ia mengikuti ekstrakurikuler di SMA. Rian mengenang, ekstrakurikuler itu berisi berbagai kegiatan tentang budaya Jepang. Cosplay merupakan salah satunya.
“Ada ekskul Jejepangan di SMA. Dia promosinya itu tentang cosplay. Nah, baru tau ternyata ada cosplay di situ. Nah, dari situ baru belajar gimana caranya untuk bikin kostum. Disitu ada teman namanya Adhikara, dan juga Dida. Nah, kita itu bikin tim cosplay dulu tuh. Nah, di situ tuh baru start cosplay,” kenang Rian.
Rian mengaku, hobinya itu sangat menantang. Terlebih, cosplay belum cukup membudaya saat itu. Jangankan komunitas, event-event kompetisi cosplay belum banyak diselenggarakan. Tak hanya itu, ilmu merancang kostum pun tidak dengan mudah didapatkan. Untuk bisa membuat kostum, ia harus ‘berguru’ dengan rekan-rekan sesama cosplayer dari daerah lain. Tidak ketinggalan, tindakan diskriminatif pun ia dapatkan dari lingkungan
“Karena zaman dulu itu cosplay itu masih nggak kayak sekarang. Jadi masih kayak, apa ya, agak-agak tabu gitu. ‘Ngapain sih bikin begitu? Ngapain sih, aneh!’ gitu. Jadi kalau untuk tanggapan teman-teman sekitar selain yang ngerti cosplay itu, pasti tanggapannya, aneh, zaman dulu,” tutur Rian.
Waktu berlalu dan nama Rian CYD semakin dikenal di dunia cosplay Indonesia maupun mancanegara. Namanya terukir sebagai juara di berbagai kompetisi, mulai dari Anime Festival Asia, Magic Monaco, Polymanga Global Easter, hingga World Cosplay Summit. Rian mengaku, keberhasilan berakar pada rasa ketidakpuasannya meski telah berhasil merancang kostum Kamen Rider, karakter favoritnya.
Kepada tim Sosok, Rian mengungkap rahasianya untuk memenangi berbagai perlombaan itu. Untuk memukau juri dan penonton, Rian tak hanya berpose di atas panggung. Ia juga memadukan penampilannya dengan seni sulap dan koreografi. Tak tanggung-tanggung, Rian membutuhkan waktu hingga 6 bulan untuk berlatih trik sulap yang ia tampilkan di World Cosplay Summit 2016 lalu di Tokyo, Jepang.
Bagi Rian, kunci dari penampilan cosplay yang memukau ada di dua aspek. Pertama, kostum yang dibuat semirip mungkin dengan karakter. Kedua, penampilan cosplayer saat berlaga di atas panggung. Agar cosplay berjalan dengan sukses, kedua aspek ini harus bisa saling mendukung satu sama lain.
“Kalau kita melakukan sesuatu yang mustahil, di dalam video atau film kan itu masih mungkin dengan editing. Tapi kalau di atas panggung, dengan props yang minim, dengan waktu yang singkat, perform kan singkat cuman 2,5 menit. Apakah bisa atau enggak? Itu sebabnya aku memadukannya sama seni magician. Karena seni magician tuh menurut aku tuh bagus banget ya, indah banget ya, karena mereka bisa memunculkan sesuatu yang wow, orang nggak bisa kepikiran dengan waktu singkat di atas panggung,” terang Rian.
Sebagai orang lama yang bercokol di dunia cosplay, Rian mengatakan bahwa kreativitas yang diusung cosplayer Indonesia sudah memiliki tempat di panggung dunia. Untuk itu, Rian punya harapan yang tinggi untuk cosplayer muda Indonesia. Ia berharap, mereka yang ingin terjun di dunia cosplay tak mudah menyerah dan terus berkarya.
“Terus berkarya aja. Posting aja karya-karya kita. Dan cosplayer-cosplayer baru itu harus lebih banyak mulai belajar bikin kostum. Biar bisa nanti regenerasi cosplayer-cosplayer yang udah lama, yang udah mulai pensiun dan harus ada penggantinya. Dan kalian ini waktunya untuk jadi penggantinya,” pungkas Rian.
(nel/vys)