Jakarta –
Sebanyak 3 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp 7,9 triliun untuk sejumlah proyek yang dijalankan. Salah satunya PT Jakarta Propertindo (JakPro) yang mengajukan suntikan modal untuk proyek LRT DKI Jakarta fase 1B (Velodrome-Manggarai).
Hal itu terungkap dalam rapat pembahasan dan pendalaman Raperda APBD 2024 tingkat komisi yang digelar di Grand Cempaka Resort, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/10/2023). Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menjelaskan selain JakPro, dua BUMD DKI lainnya ialah PT MRT Jakarta dan PT Jamkrida Jakarta.
“Kita ketahui ada 3 BUMD yang mengajukan PMD pada tahun 2024, yaitu LRT melalui JakPro dan MRT serta Jamkrida. Dua yang pertama, yaitu LRT dan MRT merupakan PMD lanjutan dari tahun sebelumnya guna menuntaskan target penyelesaian pembangunan MRT dan juga LRT sampai Manggarai. Sementara untuk Jamkrida, itu juga bagian dari tahapan yang diajukan dari Jamkrida untuk meningkatkan rasio tanggungan dia untuk dalam memberikan jaminan UMKM yang ada,” kata Ismail saat ditemui di sela rapat pembahasan Raperda APBD DKI Jakarta 2024.
Adapun, nominal PMD yang diajukan Rp 7,9 triliun terdiri dari Rp 2,58 triliun untuk PT Jakpro. Sementara Rp 5,12 triliun untuk pembiayaan proyek MRT Jakarta dari penerusan pinjaman pemerintah pusat dan Pemprov DKI serta Rp 200 miliar untuk penguatan struktur modal guna memenuhi syarat OJK terkait nilai maksimal gearing ratio sebesar 40%.
“Total Rp 7,9 triliun sekian,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ismail meyakini pengajuan PMD tersebut berdasarkan hasil pembahasan internal Pemprov DKI Jakarta, sehingga diputuskan hanya tiga BUMD saja yang mengajukan PMD di APBD 2024 mendatang.
“Mekanisme Internalnya adalah pembahasan di BP BUMD dan juga di bawah koordinasi Sekda dan Asperkeu. Nah di sana lah kemudian dilakukan penajaman sehingga diputuskan hanya 3 ini yang diajukan untuk PMD 2024,” imbuhnya.
(taa/fas)