Jakarta –
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) di Palestina maupun Israel yang menjadi korban perang antara militer Israel dengan Hamas. Kemlu mengatakan ada 143 orang WNI yang berada di wilayah perang.
“Tidak (ada yang luka), jadi alhamdulillah tidak ada warga negara Indonesia total 143 itu yang menjadi korban. Namun, tentu kita tetap mengimbau mereka untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian,” Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha kepada wartawan, Jumat (13/10/2023).
Judha mengatakan Kemlu RI terus menjalin komunikasi dengan para WNI di sana. Dia memastikan juga Rumah Sakit Indonesia di Palestina telah bersiaga.
“Seperti di rumah sakit Indonesia itu ada fasilitas, kita bisa gunakan di situ. Dan kemudian di rumah-rumah juga seperti itu dan selalu keep contact dengan kita,” katanya.
Judha mengatakan ada 10 WNI yang menetap di Gaza. Tiga di antaranya ialah relawan MER-C.
“Jadi untuk 10 yang ada di Gaza itu terdiri dari 3 relawan dari MER-C yang mereka tinggal di rumah sakit Indonesia dan kemudian lainnya berasal dari dua keluarga Indonesia yang menikah dengan warga setempat. Jadi total 10 itu tiga relawan dan dua keluarga termasuk anak-anak,” katanya.
Perang antara Israel dan Hamas meletus usai Hamas melakukan serangan mendadak pada Sabtu (7/10) lalu. Militan bersenjata Hamas menyerbu kota-kota kecil, kibbutzim — daerah kantong pertanian kecil, dan festival musik di Israel bagian selatan dan membunuh lebih dari 1.200 orang serta menyandera sekitar 150 orang lainnya.
Israel lalu membalas dengan serangan udara besar-besaran ke Jalur Gaza — daerah kantong Palestina berpenduduk 2,3 juta orang — dengan meratakan bangunan-bangunan di sana dan menewaskan lebih dari 1.400 orang, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil.
Terbaru, Israel memerintahkan 1,1 juta penduduk di Gaza meninggalkan kawasan bagian utara wilayah itu dalam 24 jam. Israel juga mengancam akan membuat Gaza tak bisa kembali seperti semula.
(azh/haf)