Jakarta –
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengatakan masih ada warga negara Indonesia (WNI) yang masuk ke Israel dan Palestina di tengah perang antara militer Israel dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza. Kemlu mengingatkan masuk ke daerah konflik adalah hal berbahaya.
“Kami mencatat bahwa masih ada beberapa WNI yang masuk ke wilayah konflik tersebut, ini tentu akan membahayakan situasi mereka,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugaraha, di Kemlu, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023).
Judha mengimbau para WNI tidak melakukan penerbangan ke wilayah konflik. Judha meminta para WNI menunda keberangkatan sampai perang antara Hamas dengan Israel mereda.
“Kita meminta bagi warga negara Indonesia yang memiliki rencana untuk melakukan kunjungan, termasuk wisata religi ke dua wilayah tersebut agar menunda perjalanan hingga nanti situasi lebih aman,” ujarnya.
Judha juga mengatakan Kemlu terus melakukan komunikasi intensif dengan WNI di Israel dan Palestina. Kemlu mengatakan sudah ada rencana evakuasi yang disiapkan.
“Kemudian kita juga melakukan komunikasi intensif dengan warga negara kita, utamanya yang menetap, kita melakukan beberapa kali Zoom meeting, termasuk membangun WA grup, jadi selalu update situasi keamanan,” katanya.
“Nah dalam beberapa zoom meeting tersebut kami melakukan briefing kepada para WNI kita mengenai rencana kontingensi yang sudah kita susun. Termasuk langkah-langkah proses evakuasi yang akan kami lakukan. Kami tidak sampaikan detilnya rencana tersebut, namun secara umum kita akan lakukan evakuasi untuk menyelamatkan ke wilayah yang lebih aman,” sambungnya.
Perang antara Israel dan Hamas meletus usai Hamas melakukan serangan mendadak pada Sabtu (7/10) lalu. Militan bersenjata Hamas menyerbu kota-kota kecil, kibbutzim — daerah kantong pertanian kecil, dan festival musik di Israel bagian selatan dan membunuh lebih dari 1.200 orang serta menyandera sekitar 150 orang lainnya.
Israel lalu membalas dengan serangan udara besar-besaran ke Jalur Gaza — daerah kantong Palestina berpenduduk 2,3 juta orang — dengan meratakan bangunan-bangunan di sana dan menewaskan lebih dari 1.400 orang, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil.
Terbaru, Israel memerintahkan 1,1 juta penduduk di Gaza meninggalkan kawasan bagian utara wilayah itu dalam 24 jam. Israel juga mengancam akan membuat Gaza tak bisa kembali seperti semula.
(azh/haf)