Partai NasDem membantah pernyataan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata yang menyebut adanya dugaan aliran dana korupsi Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo ke partai. Atas pernyataan tersebut, NasDem pertimbangkan somasi ke pimpinan KPK itu.
Untuk diketahui, pernyataan Alexander ini diungkap saat jumpa pers penahanan Syahrul Yasin Limpo di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta, Jumat (13/10/2023). KPK, kata Alex menemukan dugaan aliran dana korupsi untuk Partai NasDem, yang merupakan partai SYL bernaung.
“Ditemukan juga aliran penggunaan uang sebagaimana perintah SYL yang ditujukan untuk kepentingan Partai NasDem dengan nilai miliaran rupiah,” kata Alexander.
Alexander belum menyebutkan jumlah rinci dari penggunaan uang hasil dugaan korupsi yang ditujukan kepada NasDem. Dia mengatakan penyidik terus mendalami kasus ini.
“KPK akan terus mendalami,” kata dia.
NasDem Bantah Keras-Pertimbangkan Somasi
Partai NasDem membantah adanya aliran dana dari hasil korupsi SYL ke NasDem. NasDem persilakan KPK untuk mendalami dugaan tersebut.
“Ke partai, saya pastikan nggak ada,” kata Bendum Partai NasDem Ahmad Sahroni kepada wartawan, Rabu (11/10/2023) malam.
“Dipersilakan untuk mendalami kalau ada dugaan mengalir ke Partai NasDem. Tapi saya pastikan bahwa saya sebagai Bendahara Umum DPP partai tidak pernah menerima uang di rekening Partai NasDem,” tambahnya.
Meski begitu, Sahroni tidak menampik ada sumbangan dari SYL kepada Fraksi NasDem di DPR RI. Wakil Ketua Komisi III DPR itu menyebut nilai sumbangan sebesar Rp 20 juta.
“Tapi kalau ke Fraksi NasDem, terkait sumbangan bencana untuk bantuan, contoh gempa di Jawa Barat, dan lain-lain, itu benar ada dengan nilai Rp 20 juta. Sumbangan bantuan bencana alam,” katanya.
“Tapi kalau ke rekening khusus bencana alam di Fraksi NasDem DPR RI itu bener dengan jumlah uang 20 juta Rupiah (bantuan bencana alam) ke Fraksi NasDem. Pak SYL sendiri bukan dari Kementan,” imbuhnya.
Sahroni menegaskan pernyataan itu merugikan partainya. Sahroni mempertanyakan bukti dari pernyataan pimpinan KPK tersebut. Dia mengatakan pernyataan KPK itu membuat partainya seolah-olah sangat kotor.
“Ini sangat merugikan kami karena secara terbuka Pak Alex menyampaikan ini sebagai informasi yang diduga ada aliran ke partai,” kata Sahroni.
“Yang saya sayangi lagi, kenapa mesti kok seolah-olah penyampaian Pak Alex ini tendensius ke partai kami. Kenapa benci bener, kok seolah-olah kita ini busuk banget,” lanjutnya.
Atas dasar hal itu lah, NasDem mengambil langkah terhadap pernyataan Alexander. NasDem mempertimbangkan somasi.
“Kami mempertimbangkan untuk somasi Pak Alex Marwata dengan ucapannya. Kami mempertimbangkan,” ucap Sahroni.
Sahroni mengatakan partainya tak pernah memerintahkan SYL untuk korupsi dan meminta SYL menyetorkan uang hasil korupsi ke partai. Dia mengatakan NasDem telah dirugikan oleh ucapan Alexander Marwata.
“Kami sudah rugi di hadapan publik, seolah-olah partai kami ini adalah partai korupsi,” ucapnya.
Respons Alexander soal somasi NasDem, simak di halaman berikut