Jakarta –
Bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengatakan perubahan dapat dilakukan jika memiliki wewenang. Anies lalu menyoroti harga beras yang masih mahal.
“Saya mohon kepada semua, mohon doanya, mohon untuk membantu kerja-kerja perubahan ini, mohon untuk ikut menjangkau semua, kenapa? Karena kita ingin melakukan perubahan dan perubahan itu memerlukan wewenang, tanpa wewenang tidak bisa,” ujar Anies dalam sambutannya saat menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Barkah, kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2023).
Anies mengatakan jika harga beras saat ini masih mahal. Terlebih, kata dia, uang yang dihasilkan dari beras tersebut tidak mengalir kepada petani.
“Ini juga yang kita saksikan, harga beras mahal apa murah sekarang?” tanya Anies yang dijawab mahal oleh para jemaah.
“Uangnya ke petani tidak? Coba harga berasnya mahal, tapi petaninya nggak terima uang. Lah terus uangnya ke mana? Betul tidak?” sambungnya.
Anies kemudian bertanya jika harga beras mahal, tetapi petani tidak menerima uangnya, apakah petani ikhlas? Sontak, para jemaah pun menjawab ikhlas.
“Ikhlas. Kalau mahal dan uangnya diterima petani pada ikhlas. Tapi kalau harganya mahal terus petaninya miskin, uangnya hilang di mana? Betul tidak? Sederhana sekali,” paparnya.
Anies menilai hal tersebut perlu adanya perubahan. Dia mengatakan dengan wewenang, maka perubahan dapat terjadi.
“Kalau ini tidak diperbaiki, kita semua harga berasnya mahal, petaninya tetap miskin. Yang diperlukan apa? Wewenang. Mau demo, mau protes, mau diskusi tidak ada artinya. Tanpa ada kewenangan,” jelasnya.
Mantan Mendikbud RI itu mengatakan jika perubahan itu yang kini tengah diperjuangkannya. Meskipun, kata dia, banyak tantangan yang dilaluinya hanya karena ingin adanya perubahan.
“Ini yang pada menikmati nggak kepingin pada perubahan. Betul tidak? Nih yang saya sebut tadi, uangnya ke mana tuh? Nah pada terima uangnya tuh, dengar pidato gini. Waduh waduh waduh, repot nih nanti. Kita lha lha lha, ndak bahaya ta?” ungkapnya.
“Nanti uangnya kita tak terima lagi kalau nggak ada perubahan. Mereka-merekalah yang nanti tidak menginginkan adanya perubahan. Karena mereka tidak ingin ada manfaat faedah yang selama ini mereka ambil hilang. Sementara kita ingin ada perubahan,” imbuh Anies.
(amw/ygs)