Jakarta –
Polisi menangkap komplotan perampok berpistol yang menyatroni minimarket di Kembangan, Jakarta Barat. Sang ‘kapten’ atau pimpinan perampok, Toto alias Rendy terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di kaki karena melawan polisi.
“Sudah diamankan. Termasuk otak pelaku kaptennya sudah diamankan yang bawa senjata,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan saat dihubungi detikcom, Sabtu (21/10/2023).
Keempat pelaku yakni Asep, Apet, Toto alias Rendy dan Rosid. Mereka ditangkap di wilayah Sukabumi, Jawa Barat dan Banten.
Para pelaku ditangkap oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat pada Sabtu (16/10). Pimpinan perampok, Toto hendak menembak polisi dengan senjata api rakitan jenis revolver saat hendak ditangkap.
Karena tindakannya itu membahayakan keselamatan anggota di lapangan, petugas akhirnya melumpuhkannya di kakinya. Sebelumnya Toto sudah diberi tembakan peringatan tetapi justru melawan hingga akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas.
“Petugas memberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali akan tetapi pelaku tetap melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata api rakitan miliknya ke arah petugas yang menyebabkan membahayakan petugas yang sedang bertugas, kemudian petugas memberikan tindakan tegas dan terukur dengan menembakkan ke arah kaki pelaku,” jelasnya.
Karyawan Minimarket Dipiting
Sebelumnya, aksi perampokan terjadi di sebuah minimarket di Kembangan, Jakarta Barat. Diketahui, komplotan pelaku, yang berjumlah 3 orang, memiting dan mencekik karyawati minimarket.
Dalam video yang beredar, seperti dilihat detikcom, tampak korban karyawati yang diketahui berinisial ET (19) tengah berjaga di kasir. Sesaat kemudian, datang tiga pelaku memasuki minimarket tersebut.
Salah satu pelaku tampak mengenakan helm langsung mencekik dan memiting korban. Korban terlihat diminta pelaku menunjukkan tempat penyimpanan uang. Sementara itu, pelaku lain tampak menggasak barang dan uang yang ada di kasir tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (17/9) malam. Saat itu korban dan rekannya yang juga seorang karyawati tengah bersiap untuk menutup toko.
Komplotan pelaku saat itu datang dengan mengancam menggunakan benda mirip pistol. Pelaku kemudian menggasak uang hasil penjualan minimarket sebesar Rp 6 juta.
(wnv/mea)