Jakarta –
Program TNI AD Manunggal Air wujud nyata kehadiran TNI AD di tengah masyarakat sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan air yang bersih. Sertu Tagris Ayomi yang menjabat Baur Bek Air Kompi Bantuan Batalyon Zeni Tempur 10/JP/2 Kostrad melaksanakan tugas program TNI AD Manunggal Air dengan melaksanakan pembuatan dan membangun titik-titik air bersih di Sorong, Papua Barat.
Berdasarkan keterangan Kostrad, Jumat (20/10/2023), pemuda asal Papua kelahiran Sorong ini melaksanakan program TNI AD Manunggal Air di wilayah Sorong antara lain Kampung Nelayan, Kampung Empang, Kampung Tampa Garam 1, Kampung Tampa Garam 2, Kampung Ambai, Kampung Rufei, dan Kampung Klatifi. Jumlah penduduk yang sudah menikmati bantuan air bersih di Sorong kurang lebih 365 KK dan 1.628 jiwa.
Program TNI AD Manunggal Air merupakan implementasi dari tujuh perintah harian KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan juga perintah Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, serta program pemerintah dalam rangka menurunkan angka stunting khususnya wilayah Sorong, karena melalui pembuatan sumber air bersih dan pembuatan tandon air ini dapat membantu kebutuhan masyarakat akan air bersih.
Program ini merupakan program utama TNI AD manunggal dalam mengentaskan masalah kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat. Karena air bersih menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat.
Selain itu dengan air bersih ini dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Sorong, harapan ke depan masyarakat dapat menggunakan dengan sebaik-baiknya dan menjaga agar program TNI AD Manunggal Air ini terjaga hingga di masa yang akan datang.
Dalam menyukseskan program tersebut, Pangkostrad menitikberatkan pada penyediaan air bersih dengan dasar permintaan dari beberapa tokoh adat/masyarakat setempat dengan slogan Pangkostrad ‘Bekerja dengan Hati.
Ketua RT 05/RW 03 Kelurahan Tampa Garam, Junickson Matu menyampaikan bahwa masyarakat sangat senang dengan diadakan program TNI AD Manunggal Air yang sangat mendukung kehidupan sehari-hari, masyarakat mengucapkan terima kasih karena masyarakat sudah bisa menikmati air bersih yang cukup di rumah masing-masing untuk kehidupan sehari-harinya.
“Kami warga Kampung Tampa Garam 1 mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak yang sudah memberikan bantuan air bersih yang sudah bisa kami menikmati di rumah masing-masing,” ujarnya.
“Selama ini kami memang kesulitan air sudah 35 tahun lebih, kami mau ambil air saja harus mendayung sejauh dua kilo jaraknya, tetapi hari ini, di tahun ini sangat senang dengan adanya bantuan TNI AD Manunggal air telah menolong dan membantu kami sehingga hidup kami lebih berbeda dari pada tahun-tahun sebelumnya, sekali lagi kami mengucap syukur dan terima kasih kepada Bapak Kasad dan Pangkostrad. TNI AD jaya,” pungkasnya.
Program TNI AD Manunggal Air wujud nyata kehadiran TNI AD di tengah masyarakat sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan air yang bersih. (Dok. Istimewa)
|
Mayor Cpl Hidayat, Kasiasnik Peralatan Kostrad menjelaskan TNI AD Manunggal Air merupakan salah satu upaya Jendral TNI Dudung Abdulrahman mengimplementasikan program pemerintah yaitu menurunkan angka stunting. Termasuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dengan mencanangkan program TNI AD Manunggal Air pada Maret 2022.
“Setelah dicanangkan Bapak Kasad, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak, mengimplementasikan program ini dengan menurunkan tim terlatih mengerjakan manunggal air,” ucapnya.
Program TNI Manunggal Air yang dicanangkan meliputi tiga metode yaitu metode gravitasi, pompa hidram dan sumur bor. Metode gravitasi digunakan mana kala posisi penduduk berada di bawah sumber air. Metode pompa hidram digunakan ketika masyarakat berada di atas sementara sumber air di bawah.
Pompa hidram ini mampu mengalirkan air dari bawah ke atas tanpa menggunakan listrik dan akan mengalir nonstop. Apa bila ke dua metode tidak bisa digunakan maka metode ketiga sumur bor.
Sebelum membor air di daerah itu terlebih dahulu dideteksi kandungan air dalam bumi menggunakan alat geo-listrik. Alat ini bisa mensonar posisi air sampai kedalaman 500 meter namun selama ini cukup di angka paling dalam 100 meter.
“Dengan alat ini kita bisa menentukan titik air pas untuk pengeboran setelah lihat kedalaman dan debit air dalam kandungan tanah,” katanya.
Dijelaskannya bahwa, sampai saat ini Kostrad sudah mengerjakan sebanyak 793 titik air bersih se Indonesia. Jumlah penerima manfaat air bersih kurang lebih 200 ribu KK atau 550 ribu jiwa dari Aceh sampai Merauke.
“Bapak Pangkostrad selalu pesan kepada kami bekerja dengan hati sehingga hambatan apapun di lapangan akan terasa ringan karena kita dengan tulus melayani masyarakat menyelesaikan masalah air bersih,” ungkapnya.
“Air merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat Indonesia makanya kita bergerak bersama-sama secara masif membantu kesulitan air bersih di seluruh Indonesia,” ucap Mayor Cpl Hidayat.
Ia menjelaskan wilayah Papua ada 40 lebih titik air bersih yang dibangun di antaranya Sorong, Manokwari, Jayapura, Timika, Intan Jaya dan di Merauke. Semuanya dikerjakan oleh prajurit Kostrad terlatih berkolaborasi dengan masyarakat dan aparat teritorial setempat.
Khusus di Sorong, ada tujuh titik air bersih sudah bekerja Sersan Satu Tagris Ayomi yang bekerja keras membangun kampung halamannya agar masyarakat bisa menikmati air bersih yang sudah 35 tahun kesulitan.
“Jumlah penduduk yang sudah menerima air bersih 365 KK atau 1.628 jiwa. Pembangunan air bersih di sini menggunakan tiga metode yakni gravitasi, pompa hidram dan sumur bor,” ujarnya.
(rfs/rfs)