Jakarta –
Hakim Konstitusi, Arief Hidayat, mendengar selentingan soal perkawinan sejenis yang hendak diuji materi di Mahkamah Konstitusi (MK). Dia menilai saat ini ideologi Indonesia, yakni Pancasila, telah digerogoti ideologi asing.
“Sekarang sudah ada selentingan, pengin disahkannya perkawinan sejenis, itu akan di-judicial-kan review di MK,” kata Arief di acara Badan Pembina Hukum Nasional (BPHN) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Jakarta Pusat, Rabu, (25/10/2023).
Dia mengatakan, ini merupakan masalah ideologi. Arief pun mengungkapkan kekhhawatiran jika ideologi Pancasila yang selama ini diterapkan digeser ideologi tengah.
“Kita berdiri tidak di ruang hampa Indonesia sendiri dalam percaturan global. Ada intervensi, infiltrasi dari ideologi kanan, ideologi kiri atau bahkan ideologi tengah, ini sudah menggerogoti Indonesia melalui ideologi mereka. Negara luar tidak mau melihat Indonesia menjadi negara besar,” jelasnya.
Arief menyebut perkembangan digital membawa ideologi praksis, konsumerisme hingga hedonisme. “Yang luar biasa sekarang ideologi tengah, ideologi tengah adalah ideologi praksis, konsumerisme, hedonisme. Apalagi di era Medsos, ideologi tengah ini bergejala,” ujar dia.
Ia pun menyampaikan sejumlah negara pun telah mengesahkan kelamin ketiga atau netral. Salah satunya Australia.
“Saya baca di medsos, ada seorang selebgram pengin menyekolahkan anaknya di satu sekolah di situ. Fasilitasnya biasa, tapi disana dibangun tiga macam toilet yakni toilet laki, perempuan dan toilet netral,” ungkapnya.
Arief pun mewanti-wanti agar ideologi Pancasila tidak tercabik-cabik oleh ideologi asing. Terutama ideologi tengah atau hedonisme.
“Kalau cuma sekedar flexing saja masih lumayan. Tapi itu sudah mengarah ke yang hal-hal yg demikian. Mari kita berhati-hati betul dalam bernegara, jangan coba-coba bernegara. Kita dosa terhadap anak-cucu kita,” pungkasnya.
(aud/aud)