Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan intensitas hujan di Distrik Anggruk dan Panggema, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan tinggi sejak Agustus lalu. Hal itu menyebabkan longsor dan gagal panen di Distrik Amuma.
“Dipicu intensitas hujan tinggi sejak akhir bulan Agustus 2023 menyebabkan kejadian longsor di Distrik Anggruk dan Distrik Panggema Kabupaten Yahukimo. Serta juga ada peristiwa gagal panen di Distrik Amuma yang menyebabkan kekurangan bahan makanan dan kelaparan,” kata Muhadjir saat konferensi pers di Kemenko PMK, Jakarta Pusat (Jakpus), Rabu (25/10/2023).
Muhadjir mengatakan Pemerintah Kabupaten Yahukimo telah menetapkan status tanggap darurat sejak 12 Oktober sampai 1 November 2023. Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Yahukimo dan Kementerian Sosial (Kemensos) sudah melakukan upaya penanganan.
“Dan untuk selanjutnya BNPB akan memberikan bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah warga terdampak yang mengalami rusak berat. Dan seterusnya nanti saya mohon pak Kepala BNPB bisa menjelaskan lebih lanjut,” ujarnya.
Muhadjir memaparkan beberapa rekomendasi yang diusulkan pihaknya ke Badan Pangan Nasional (BPN) untuk melakukan langkah konkret menangani hal ini. Agar, peristiwa kekurangan bahan makanan di Wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengan bisa teratasi secara permanen.
“(Langkah permanen) Antara lain adalah dengan mencari varietas-varietas baru yang lebih tahan terhadap perubahan cuaca yang ekstrem di wilayah-wilayah tersebut. Sehingga bahan pangan pokok mereka yang selama ini tergantung pada umbi-umbian itu bisa tersedia cukup,” jelasnya.
“Sehingga tidak terus-terusan mengandalkan dukungan dari bantuan dari pihak luar. Jadi kita upayakan masyarakat untuk bisa menjadi bisa bergerak ke depan menjadi masyarakat yang memiliki ketahanan pangan yang yang baik di tempat itu,” imbuh dia.
Muhadjir menuturkan Kepala BNPB dan Kemensos direkomendasikan untuk membangun lumbung pangan nasional dan gudang-gudang pangan di daerah yang rawan tersebut.
“Sehingga pada bulan sebelum diprediksi akan terjadi kelangkaan bahan pangan kita sudah mengirim stok di tempat-tempat itu. Sehingga korban terdampak tidak akan terjadi secara serius mana kala kejadian itu terjadi lagi di tempat-tempat yang tadi sudah kita sebut demikian,” jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.