Tawuran di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, seakan tidak pernah ada habisnya. Tak jelas apa akar permasalahan aksi tawuran yang meresahkan warga itu membuat.
Sejumlah warga di Manggarai curhat soal tawuran itu ke polisi. Ada yang merasa heran lantaran tawuran terjadi 5 tahunan sekali terutama jelang pemilu.
Untuk diketahui, tawuran terjadi pada hari Sabtu (21/10) malam, aksi kedua setelah yang sebelumnya tawuran di lokasi yang sama pecah pada Kamis (19/10) malam. Tawuran ini muncul kembali setelah beberapa bulan sempat adem ayem.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary menyayangkan adanya tawuran tersebut. Sebab, setahun lalu di wilayah tersebut sudah pernah dilakukan deklarasi anti tawuran hingga pendirian pos pantau untuk mencegah aksi tawuran.
Fenomena Tawuran 5 Tahunan
Asraf, salah satu tokoh warga Pasar Manggis, mengatakan fenomena tawuran di Manggarai memiliki karakteristik sendiri. Menurut pengamatannya, tawuran itu meningkat menjelang tahun politik.
“Sejak tahun 2000 kejadian terus saja. Tapi punya skala waktu terkadang kita bingung, menariknya setiap 5 tahun pemilu eskalasi meningkat,” ujar Asraf dalam rembug warga bareng polisi di Manggarai, Tebet, Jaksel, Selasa (24/10) malam.
Asraf berharap nantinya pihak kepolisian bersama pemerintah daerah bisa memfasilitasi pertemuan anak muda dan tokoh masyarakat di kawasan Manggarai. Hal tersebut diharapkan bisa membuat kesepahaman untuk menghentikan aksi tawuran yang ada.
“Mungkin dibentuk tim ini, saran saya kumpulan tokoh masyarakat tokoh muda di lingkungan rawan padat penduduk dan mungkin kebanyakan mohon maaf putus sekolah belum bekerja, nanti ada dialog. Kalau boleh, anak-anak muda dicari, diajak ngobrol mereka membentuk tim kebersamaan di titik tawuran,” jelasnya.
Pelaku Tawuran ‘Kucing-kucingan’
Sementara itu, Ramlan selaku Ketua RT 01 RW 04 Manggarai mengatakan setidaknya ada tiga titik rawan tawuran di kawasan tersebut, yakni underpass Manggarai, RPTRA, dan pintu kereta Bukit Duri. Ramlan menyebut warga sekitar sudah melakukan siskamling untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Namun, para pelaku tawuran kucing-kucingan bersama warga.
“Saya dapat info dari warga, dia katanya orang timur, gabungan. Dia pun berani masuk wilayah kita, kita jaga, kita pulang jam 2 terjadi (tawuran). Kita jaga sampai jam 2, subuh terjadi. Saya berharap titik Manggarai RPTRA, Bukti Duri diawasi mungkin nanti bisa di-TKP,” kata Ramlan.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya….
Lihat juga Video: Tawuran Kembali Pecah di Manggarai, Massa Bawa Batu-Sajam