Jakarta –
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto meminta warga untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling) untuk mencegah kejahatan hingga tawuran.Ia juga meminta Bhabinkamtibmas sebagai gara terdepan untuk ikut aktif menjaga lingkungan masyarakat.
“Yang pertama poskamling saya minta dihidupkan kembali. Nanti di poskamling itu kami akan membikin semacam stiker, yang wajib masyarakat di tingkat RT/RW yang wajib tahu adalah nomor telepon Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Polsek, karena kalau ada apa-apa petugas inilah yang paling terdekat. Terus pelayanan Polres, Kapolres termasuk hotline-nya Kapolda, nanti kita bikinkan stiker,” kata Karyoto dalam program Jumat Curhat detikPagi yang disiarkan secara live di detikcom, Jumat (27/10/2023).
Hal ini disampaikan Karyoto menjawab keluhan Rici, warga Tangerang, soal tawuran remaja di wilayahnya. Karyoto juga meminta jajarannya untuk membedah kejahatan dalam tawuran itu. Selain itu, kata dia, patroli secara singkat juga harus ditingkatkan.
Polisi akan menempelkan stiker yang berisi nomor Bhabinkamtibmas hingga hotline di Poskamling tersebut. Diharapkan dengan adanya stiker tersebut, masyarakat bisa secepatnya lapor polisi.
“Karena kalau ada apa-apa petugas inilah yang paling terdekat. Terus pelayanan Polres, Kapolres termasuk hotline-nya Kapolda, nanti kita bikinkan stiker,” imbuhnya.
Patroli Skala Besar
Selain itu, Karyoto juga meminta para kapolres untuk menganalisis tindak pidana yang terjadi di wilayahnya masing-masing. Ia juga meminta supaya jajaran polres meningkatkan patroli skala besar.
“Saya selalu ingatkan kepada kapolres namanya ada kejahatan ada kejadian itu kita pakai namanya anatomic crime, kejahatan dibedah, pelakunya siapa, korbannya siapa, terjadinya jam berapa. Dan ini sasaran kita untuk melakukan patroli dengan kekuatan yang lebih besar, saya selalu ingatkan kepada anggota saya patroli dalam skala besar jangan 2 orang saja, kalau 2 orang ada yang tawuran 20, nggak berimbang,” kata dia.
Karyoto menambahkan bahwa petugas polisi juga pernah kena bacok saat patroli tawuran. Karyoto sempat membesuk polisi tersebut.
“Petugas kami itu ada yang sampai dibacok, Kapolresnya ada. Saya sempat nengok, dibacok di atas pantat dikit. Ya cukuplah dia beristirahat berapa lama, masih dijahit,” tutur dia.
Patroli Siber
Lebih lanjut, Karyoto juga mengerahkan kemampuan siber untuk melacak indikasi ajakan tawuran ataupun penjualan senjata tajam secara online. Dia menyebut polisi telah menangkap beberapa pelaku yang terindikasi melakukan hal tersebut.
“Nanti itu menjadi konsentrasi kita agar jangan sampai tawuran ini menjadi fenomena yang meluas, fenomena yang adu kekuatan yang tidak perlu. Kami juga saya sampaikan semua yang mempunyai kemampuan cyber dari Polda, kita juga minta bantuan Mabes itu men-tracing dan mencari para orang-orang yang berpotensi tawuran, menghasut, itu sudah kami tangkap dan tahan, sudah terjadi 4-5 kali kami lakukan itu,” kata dia.
“Dan di situ juga ada jual beli sajam tadi yang disampaikan Bang Rici. Seperti itu sudah kami lakukan. Hanya nanti kami lebih ini lagi,” tambahnya.
Karyoto menekankan bahwa pihaknya memberikan perhatian terhadap tawuran ini. Dia tak ingin tawuran ini memakan korban jiwa.
“Ini menjadi betul-betul perhatian kami untuk membuat, menyadarkan adik-adik kita, anak-anak kita untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu, apalagi mengorbankan jiwa,” jelas dia.
(mei/bar)