Jakarta –
Ketum PSI Kaesang Pangarep buka suara soal Politisi PSI Ade Armando digugat PDIP secara perdata untuk mengganti rugi senilai Rp 200 miliar imbas dirinya yang mengomentari sebuah video mengenai Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pihaknya akan buka komunikasi dengan PDIP untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Padahal seminggu sebelum gugatan itu, kan seperti yang teman-teman tahu PSI baru bertemu dengan Mbak Puan. Di situ kita kan coba buat rekonsiliasi, kalau ada masalah pun kan kontak, saya juga sudah ada nomornya mbak Pinka (anaknya Puan). Jadinya seharusnya bisa saling komunikasi terlebih dahulu,” kata Kaesang kepada wartawan di Kupang, NTT, Jumat (27/10/2023).
“Tapi ya saya harap kami masih diberi kesempatan untuk berkomunikasi antara Bang Ade dan penggugat,” sambungnya.
Kaesang mengatakan masalah tersebut akan diserahkan kepada Ade Armando sendiri untuk bisa dikomunikasikan dengan penggugat. Namun, jika hal itu tak bisa, pihaknya akan turun tangan membantu.
“Kalau masalah komunikasi, nanti kita serahkan lagi ke Bang Ade untuk mengkomunikasikan langsung ke pihak penggugat. Tapi kalau itu mentok ya kami akan coba bantu Bang Ade,” ujarnya.
Sementara itu, sebelumnya Kaesang pun sudah mencoba mengkonfirmasi soal kasus itu dengan Ade Armando. Ia pun menyayangkan karena penggugat membuat gugatan perdata kepada Ade.
“Bang Ade di situ mengatakan bahwa sebenernya video yang dibuat itu tidak ada dasarnya. Jadi secara isi juga tidak bisa dibenarkan, bang Ade malah ngomong kalau itu semua hoax. Jadi saya rasa juga sangat disayangkan ketika ada perdata juga untuk bang Ade,” pungkasnya.
Gugatan ke Ade Armando
Diketahui, gugatan itu terdaftar di laman SIPP Pengadilan Negeri (PN) Cibinong, pada Rabu 18 Oktober 2023 dengan klasifikasi perkara perbuatan melawan hukum. Gugatan terhadap Ade Armando nomor perkara 367/Pdt.G/2023/PN Cbi.
Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP Johannes Lumban Tobing membenarkan pihaknya menggugat Ade Armando di PN Cibinong. Menurut Johannes, apa yang dilakukan Ade Armando merugikan PDIP menjelang pemilu. Sementara tensi politik sedang tidak baik-baik saja dan hal itu juga dinilai merugikan PDIP.
Johannes mempertanyakan dasar Ade Armando menterjemahkan kabar hoax hingga akhirnya mempublikasikan dalam bentuk video di kanal YouTube @AdeArmandoOfficial yang berjudul ‘Benarkah Megawati Ngamuk Karena Kaesang Gabung PSI’. Padahal, menurut Johannes perlu ada verifikasi terhadap kabar hoax tersebut.
“Terus kemudian menerjemahkan, ‘Karena marah-marah di sini ada raja dari Solo, ada rajawali’ menerjemahkan. Jadi ‘Ada ayang bebeb’. Jadi semuanya dia terjemahkan dengan sesukanya Ade Armando,” ujarnya.
Hal yang menurut PDIP ucapan Ade Armando kurang ajar adalah dalam berita hoax menyebut ‘ayang bebeb’ itu diterjemahkan atau diasosiasikan dengan Megawati, sementara ‘Raja Solo’ adalah Jokowi, hingga Megawati disebut mengeluarkan tongkat sakti karena Kaesang Pangaerep gabung PSI.
(dek/dek)