Kota Tangerang –
Polisi mengamankan pria WN Korea yang berada di dalam unit apartemen tempat petugas Imigrasi Jakarta Barat, Tri Fattah Firdaus, tewas terjatuh. Pria asal Korea itu sempat mengancam petugas sekuriti dengan pisau.
“Pada saat setelah kejadian dari sekuriti dan petugas apartemen membuka pintu apartemen, terduga pelaku mengancam menggunakan pisau dan minta didatangkan dari kedutaan,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dihubungi detikcom, Jumat (25/10/2023).
Hengky mengatakan pihaknya pun segera mendatangkan tim negosiator untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Upaya ini pun berhasil hingga akhirnya pelaku menyerahkan diri ke polisi.
Polda Metro Jaya juga mendatangkan tim Brimob untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Hingga akhirnya tim negosiator tiba dan terduga pelaku dapat diamankan tanpa melukai siapapun.
“Sehingga segera di datangkan negosiator, tim reserse, tim tindak dari Gegana Brimob untuk menghindari kemungkinan terburuk. Namun pada pukul 08.00 WIB tim negosiator dari Polres Metro Tangerang Kota, didampingi staf kedutaan Korea Selatan. Terduga pelaku menyerahkan diri melalui cara cara persuasif,” ucap Hengki.
WN Korea Diamankan
Seperti diketahui, Petugas Imigrasi Jakarta Barat Tri Fattah Firdaus ditemukan tewas terjatuh dari lantai 19 apartemen di Ciledug, Kota Tangerang. Seorang pria WN Korea yang ada di unit apartemen lokasi korban terjatuh diamankan polisi.
“Jadi kita sudah amankan terduga pelaku, sedang dalam penyelidikan apakah ini merupakan terkait pembunuhan (homicide), bunuh diri atau kecelakaan,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dihubungi detikcom, Jumat (25/10/2023).
Hengki mengatakan pihaknya bekerja sama dengan tim kolaborasi interprofesi dari kedokteran forensik, inafis, menyelidiki kasus tersebut.
“Kemudian pada saat tadi kita mengamankan bahwa yang bersangkutan sebelumnya sempat mengancam satpam dengan senjata tajam,” katanya.
Pria Korea itu kemudian mengurung diri di unit apartemen. Proses evakuasi pelaku berlangsung alot karena pelaku melakukan perlawanan.
“Pelaku sempat mengurung diri,” ucap Hengki.
(mea/mea)