Jakarta –
Bacawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut Kota Jakarta memiliki masa depan suram karena polusi udara. Anggota DPRD DKI F-PDIP Gilbert Simanjuntak mengatakan polusi udara juga diakibatkan tindakan Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI.
“Saya kira beberapa penyebab polusi udara sudah disebutkan oleh Bung Imin, masalah deforestasi/penggundulan hutan kota masalah yang sangat serius dilakukan Anies saat jadi Gubernur, dengan menggunduli Monas,” kata Gilbert kepada wartawan, Sabtu (28/10/2023).
Tak hanya soal penggundulan Monas, Gilbert juga mengungkit jalur sepeda yang membuat polusi udara di DKI meningkat.
“Jalur sepeda yang mengambil jalur mobil, dan pelebaran trotoar juga menyebabkan polusi dan itu terjadi era Anies,” katanya.
Sebelumnya, Cak Imin menilai masa depan Kota Jakarta suram karena adanya polusi udara. Pasalnya, tingginya kadar emisi di udara Jakarta menyebabkan anak-anak terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Cak Imin awalnya berbicara mengenai komitmen RI dalam menekan deforestasi hingga penghijauan kembali hutan-hutan yang sudah gundul. Namun, Cak Imin memandang perlu adanya langkah lebih konkret dalam mengurangi emisi, khususnya di langit Jakarta.
“Tentu banyak sekali yang harus dilanjutkan dari komitmen Indonesia kepada kepentingan iklim dan global. Komitmen Indonesia ini yang pertama (masalah) deforestasi, penghutanan kembali yang selama ini mulai habis, itu paling pokok penghijauan dan penghutanan. Yang kedua, mengurangi emisi,” kata Cak Imin saat ditemui usai menghadiri acara Peringatan Sumpah Pemuda bersama Pemuda Lintas Iman di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10).
Cak Imin menilai penggunaan energi terbarukan mestinya digencarkan supaya kadar emisi semakin berkurang. Pasalnya, ia mengaku pesimistis dengan masa depan Jakarta dengan kondisi saat ini.
“Menyelenggarakan penggunaan energi terbarukan, mengurangi (energi tak terbarukan -red). Jakarta ini udah masa depannya suram ini Jakarta. Jakarta ini semua anak-anak sakit ISPA. Malam hari tambah parah, akibat PLTU. Ini harus dibuktikan dengan Kementerian Lingkungan Hidup jangan diam, ayo kita berbuat sesuatu,” tegasnya.
(azh/dnu)