Jakarta –
Humas DLH DKI Jakarta, Yogi Ikhwan mengungkap petugas terlatih tanggap darurat telah disiagakan di lokasi kebakaran. Sehingga, saat terjadi kebakaran, petugas-petugas itu bekerja dan cepat mengendalikan api.
“Kita di sana sudah tersedia dua unit mobil Damkar milik UPST DLH DKI Jakarta, dan 4 unit mobil tanki dan petugas terlatih tanggap darurat. Kita menugaskan petugas patroli di setiap zona untuk memantau titik api,” ucap Yogi pada detikcom, Senin (30/10/2023).
Yogi bersyukur sistem tanggap darurat yang diterapkan oleh TPST Bantargebang berjalan dengan baik saat kebakaran terjadi. Api pun dapat dikuasai kurang dari 3 jam.
“Bisa dikatakan sistem tanggap darurat kita berjalan, dalam waktu kurang dari tiga jam kebakaran bisa kita kuasai. TPA lain diperlukan waktu berminggu-minggu,” ujarnya.
Ia mengaku respon cepat tanggap yang ada di TPST Bantargebang membuat banyak daerah lain ingin mencontohnya.
“Best Practice ini banyak daerah yang ingin meniru juga,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan kebakaran di TPST Bantargebang terjadi pada Minggu (29/10) pukul 14.15 WIB.
“Api pertama kali muncul di Zona 2 TPST Bantargebang, di depan lokasi power house dan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa),” katanya.
(aik/aik)