Jakarta –
Polres Cianjur telah meminta keterangan tiga orang dari pihak bengkel yang viral dengan narasi ‘ketok servis’ modus rem mobil berasap di Puncak, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Salah satu pihak bengkel bernama Ju (43) mengaku menangani mobil atas seizin pemilik, namun saat menerangkan soal biaya, pemilik mobil tersebut protes.
‘Kami langsung turun tangan dan meminta keterangan tiga orang montir bengkel mobil. Kita mintai keterangan terkait apa yang dilakukan ketiga montir terhadap mobil seorang konsumen yang disebutkan mengeluarkan asap,” kata Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).
Aszhari menyebut selain Ju, dua orang dari pihak bengkel yang merupakan montir juga diperiksa. Ketiganya adalah warga Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Ketiganya diperiksa oleh tim Satuan Reserse Kriminal Polres Cianjur pada Minggu (29/10) sekitar pukul 17.00 WIB.
“Diperiksa di Satreskrim Polres Cianjur. Dalam keterangannya kepada polisi, ketiganya mengaku menangani sebuah mobil Toyota Avanza milik seorang warga. Mobil warna putih tersebut diduga mengeluarkan asap di bagian ban depan,” ucap Aszhari.
Aszhari menuturkan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (8/10) sekitar pukul pukul 11.30 WIB. Kepada polisi, lanjut Aszhari, ketiganya mengaku ban depan sebelah kiri mobil mengeluarkan asap saat masuk bengkel.
Pengakuan ketiganya, imbuh Aszhari, mereka menangani mobil tersebut atas seizin pemilik kendaraan. Kemudian salah satu penumpang mobil tersebut turun dan menanyakan perihal biaya.
Masih dalam keterangan tertulis Aszhari, pihak bengkel bernama Ju mengaku pemilik kendaraan protes saat dia menyampaikan tarif servis yakni Rp 80 ribu. Pemilik kendaraan lalu menelepon seseorang.
”Saya menerangkan bahwa untuk biaya servis bongkar dan pasang Rp 80.000, kemudian pengemudi wanita mengeluh atas besaran biaya servis. Wanita itu kemudian menelpon seseorang. Ibu itu kemudian komplain kenapa main bongkar saja,” kata Ju yang merupakan pemilik bengkel mobil MM.
Masih berdasarkan pengakuan Ju, pihaknya lalu tak melanjutkan perbaikan mobil dan memasang kembali ban yang sudah terlajur dicopot. Setelah di pasang, tutur Ju, pemilik mobil meninggalkan bengkel.
”Saya sama sekali tidak menerima pembayaran dari pemilik mobil dikarenakan saya merasa tidak enak atas perkataan orang tersebut, yang mengatakan bahwa saya main bongkar tanpa meminta persetujuan pemilik mobil,” terang Ju.
Karena hal ini viral di media sosial, Ju meminta maaf. Dalam permohonan maafnya yang direkam dalam video, Ju berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
”Saya mohon maaf atas perbuatan saya yang membuat pengendara mobil tidak nyaman dan dirugikan. Saya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut dan saya sadar hal itu merugikan orang lain,” tutur dia.
Sebelumnya video dugaan ‘ketok servis itu viral di medsos usai salah seorang pemilik akun TikTok membagikan pengalamannya saat melintasi kawasan Puncak. Dalam video berdurasi 1,35 menit itu yang diunggah itu terlihat seorang tukang bengkel tengah membongkar ban minibus warna putih.
Namun di pertengahan video, ban tersebut kembali dipasang. Pada video itu juga tertulis narasi ‘Hati hati buat yang mau weekend daerah puncak modus rem rusak keluar asep, ternyata kena banyak’.
“Buat temen-temen yang mau weekend atau jalan jalan ke puncak jangan skip dulu ya videonya,” ungkap pengunggah video.
Pemilik akun menjelaskan jika awalnya dia dengan suaminya melaju dari Bogor menuju Puncak Cianjur. Namun tiba-tiba ada seseorang yang memberitahu jika remnya mengeluarkan asap.
“Posisinya di puncak pas turun sedikit. Katanya ban mobil kita keluar asep sampe langsung dibuka. Aku sama suami sudah curiga karena mereka kaya komplotan banget Ada yang naik motor dan di tepi. Diarahkan ke sini langsung tahu tukang bengkelnya,” tuturnya.
“Gak tanya mau diapain mobil tiba-tiba langsung fokus ke ban. Buat temen-temen hati-hati ya. Karena korban sudah dua, ada yang kena juga mobilnya di tepi,” tambahnya.
(aud/aik)