Jakarta –
Anggota DPR Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka, menyebutkan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal dampak perang Hamas dan Israel bisa membangkitkan sel-sel tidur teroris adalah pengalihan isu. Pimpinan Majelis Dzikir Jalur Taubat Kabupaten Bandung, Shohibul Ali Fadhil, membela pernyataan Kapolri.
“Di sini tolong kepada Ibu Rieke Diah Pitaloka selaku politikus PDIP, tentunya ibu Rieke ini harus paham kalau Bapak Kapolri menyampaikan seperti itu karena Bapak Kapolri paham lapangan, tahu tentang masyarakat, tahu tentang masalah-masalah yang ada Indonesia ini,” ujar Shohibul Ali Fadhil lewat video yang diterima detikcom, Jumat (3/11/2023). Ali sudah mengizinkan detikcom untuk mengutip videonya.
“Bu Rieke harus paham dan harus tahu dan mohon harus dimengerti seandainya, Bu Rieke ingat nggak peristiwa kejadian bom yang meletus di Cirebon waktu itu? Tahun berapa itu ingat nggak? Lalu bagaimana seandainya ada bom meletus di mana-mana? Kira-kira Bu Rieke mau tanggung jawab nggak terus apa pertanggungjawabannya kalau kira-kira itu terjadi seperti itu?” imbuh Ali.
Ia meminta Rieke tidak mengeluarkan pernyataan yang bisa mengadu domba. Ali juga meminta pernyataan Jenderal Sigit tidak didramatisasi.
“Tolong dipahami bahwasanya Kapolri menyampaikan hal-hal seperti itu tujuannya tidak lain adalah menginginkan negara Indonesia damai,” ucapnya.
Ali mendukung penuh langkah-langkah dan upaya penindakan Kapolri serta jajarannya terkait terorisme. “Pak Kapolri berjuang demi masyarakat. Bahwasanya Polri mudah-mudahan senantiasa di hati masyarakat,” sambungnya.
Dalam Pasal 4 UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian disebutkan bahwa Polri memiliki tujuan ‘mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib, dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia’.
Arahan Kapolri
Diberitakan detikcom, arahan Jenderal Sigit disampaikan saat acara Apel Kasatwil 2023 di Jakarta, Rabu (1/11) lalu. Dia menyampaikan, sudah 57 orang ditangkap terkait terorisme pada beberapa waktu terakhir. Polisi harus mengantisipasi teror agar agenda pemilu dan pembangunan dapat berjalan lancar. Polisi juga mewaspadai munculnya sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris.
“Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada,” ujar Sigit dalam Apel itu.
Sejurus kemudian, Rieke Diah Pitaloka yang merupakan anggota DPR Fraksi PDIP mengkritik Jenderal Sigit. Dia mengatakan kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan Palestina berhak memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Israel. Rieke tidak sependapat bahwa tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza saat ini dianggap berpotensi membangunkan sel tidur terorisme.
“Mohon dengan segala hormat, hentikan menilai tragedi kemanusiaan Gaza berpotensi membangunkan sel terorisme,” kata Rieke, dilansir Antara, Kamis (2/11).
“Sekali lagi, mohon dengan segala kerendahan hati pada siapa pun, jangan menggunakan tragedi kemanusiaan di Gaza sebagai pengalihan isu. Utamanya, soal polemik konstitusi di Mahkamah Konstitusi (MK) akhir-akhir ini,” katanya.
(isa/dnu)