Evakuasi empat warga negara Indonesia (WNI) dari Jalur Gaza berhasil dilakukan setelah dua kali gagal. Proses evakuasi ini bukanlah hal yang mudah, lantaran Israel terus membombardir Gaza dan akses komunikasi yang tidak stabil.
“Assalamualaikum Ibu. Terima kasih, alhamdulillah Bang Onim dan anak, istri sudah bersama teman-teman KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Kairo. Sekarang sedang on the way kedutaan. Terima kasih, terima kasih, alhamdulillah atas kerjasamanya, terima kasih,” ucap Abdullah Onim kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui voice note.
Voice note itu kemudian diperdengarkan dalam press briefing di Kantor Kemlu, Jumat (3/11/2023). Voice note itu dikirimkan saat Abdullah Onim dan keluarganya sudah sampai di Rafah.
Kabar terakhir, mereka tiba di KBRI Kairo. Menlu Retno mengabarkan masih ada satu keluarga WNI lagi yang masih diupayakan untuk dievakuasi. Mereka terdiri dari tiga WNI yang terdiri dari satu suami dan dua anak serta satu WN Palestina.
Sementara, tiga relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia akan tetap tinggal di Gaza untuk memberi bantuan medis kepada korban perang.
“Pada tanggal 2 November sekitar pukul 19.00 waktu Mesir atau sekitar pukul 00.00 3 November WIB, empat WNI dan satu istri WNI telah berhasil dievakuasi dari Gaza dan sudah tiba di Rafah,” kata Menlu Retno.
Retno menerangkan tim KBRI Kairo berada di Rafah sebelumnya untuk melakukan penjemputan para WNI. Pada pukul 04.00 dini hari tadi, Retno mengaku berkomunikasi dengan tim KBRI Kairo dan memperoleh informasi bahwa WNI dan tim Kairo dalam perjalanan ke Kairo dalam keadaan selamat.
“Perjalanan evakuasi empat WNI dan satu istri WNI ini bukan hal yang mudah, sekali lagi bukan hal yang mudah,” kata Retno.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.