Jakarta –
Kasus ayah bernama Hamka Rusdi (50) dan anak balitanya Abid Qushayyi (2) yang ditemukan tewas membusuk di dalam sebuah rumah di wilayah Koja, Jakarta Utara, masih diselidiki. Sudah sepekan berlalu, warga masih terus mencium bau tidak sedap di TKP.
“Tadi pagi kan suami saya jam 4 keluar itu sampai ke belakang dia ngomong gini ‘ini bau busuknya sampai ke sini ya,” ucap Pandia (33) saat ditemui di lokasi, Sabtu (4/11/2023).
Pandia mengatakan bau menyengat itu membuat warga enggan melewati rumah tersebut. Warga pun melewati jalan alternatif lain.
“Sebenarnya tidak ada cuma di sebelah rumah ini kan lampunya mati, terus baunya juga masih ada kan jadinya warga kalau malam ngehindar lewat sini,” ujarnya.
Pandia berharap polisi segera menemukan titik terang terkait kasus ini. Dia menyebut hal itu agar tidak timbul berbagai spekulasi yang berkembang di masyarakat.
“Iya. Kita masih penasaran sama motifnya apa, ya kita tunggu aja rilisnya dari Kasat ya sama Pak RT,” ucap Pandia.
Pandia mengaku tidak mau cepat menyimpulkan kasus ini. Dia menyerahkan kasus ini pada pihak kepolisian.
“Kalau saya tidak bisa komentar ya kalau omongan warga karena kan banyak banget ini ya banyak banget spekulasi yang beredar jadi ya sudah kita serahkan aja sama petugas kepolisian,” ujarnya.
Diketahui, kasus ini bermula dari penemuan mayat HR dan anaknya pada Sabtu (28/10) lalu, usai warga mencium aroma busuk di lokasi kejadian. Warga pun lantas melapor ke aparat setempat.
Polisi mengungkap ayah dan balita memiliki waktu kematian berbeda sebelum akhirnya membusuk di rumah tersebut. Usia kematian korban bapak sekitar 10 hari, sementara anak kematian tiga hari.
Saat kedua korban ditemukan, Nur Hikmah juga ditemukan di lokasi dengan kondisi lemas. Iver Son menambahkan, saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pemeriksaan kepada Nur, termasuk melakukan tes gangguan kejiwaan.
“Kira-kira dia alami keguncangan jiwa trauma atau apa ya, gangguan secara jiwa, apalagi medis, ini kan identifikasi medis. Jadi langkah-langkah kita ini medis yang lakukan, jadi untuk menganalisa apakah ada gangguan jiwa atau tidak,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iver Son Manossoh kepada wartawan, Kamis (2/11).
Simak juga ‘Saat Tante-Keponakan di Ciamis Tewas Tergeletak di Dalam Rumah’:
(whn/mea)