Jakarta –
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan sejumlah langkah untuk menghadapi musim hujan dan potensi banjir. BPBD melakukan koordinasi dengan pihak terkait hingga menyiagakan personel tiap-tiap kelurahan.
“Dalam menghadapi musim hujan tersebut, BPBD DKI Jakarta menyiapkan serangkaian upaya kesiapsiagaan, antara lain melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, para wali kota/bupati, Dinas SDA dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menjalin kolaborasi dalam penanggulangan bencana,” kata Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang kepada wartawan, Minggu (5/11/2023).
Michael mengatakan BPBD juga menyebarluaskan informasi terkait cuaca terkini dan kondisi tinggi muka air (TMA). Publikasi itu dilakukan melalui kanal media sosial BPBD dan website bpbd.jakarta.go.id
“Memberikan informasi peringatan dini terkait kenaikan TMA melalui Disaster Early Warning System (DEWS) dan SMS Blast, serta peringatan dini cuaca melalui website, media sosial, WhatsApp Group dan Channel Telegram,” tutur dia.
Selain itu, Michael mengatakan pihaknya juga menyiagakan petugas di tiap-tiap kelurahan. Lebih dari 200 petugas dikerahkan ke kelurahan sebagai upaya penanganan bencana.
“Menyiagakan 267 personel Petugas Penanggulangan Bencana/TRC pada setiap kelurahan di Jakarta sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana,” tutur dia.
Selain itu, BPBD juga melakukan pengecekan sarana prasarana yang meliputi tenda, perahu, ring buoys, jaket, pelampung. BPBD DKI juga melakukan apel siaga bencana dan simulasi pendirian tenda di 25 kelurahan rawan banjir serta beberapa kelurahan yang berpotensi rawan banjir.
“Kegiatan tersebut sudah berjalan sejak akhir September 2023 dan hingga tanggal 02 November 2023 telah dilakukan di 65 kelurahan,” jelas dia.
Terakhir, BPBD juga membuka ruang partisipasi untuk warga dan relawan untuk turut dalam upaya pencegahan dan penanganan banjir.
“Membuka ruang partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan bencana banjir melalui Forum Pengurangan Risiko bencana (PRB) yang terdiri dari lembaga dan institusi penanggulangan bencana lintas sektor,” tuturnya.
(lir/idn)