Seorang ASN BNN memukul pemotor menggunakan gagang pistol di Cawang, Jakarta Timur. Kejadian ini ditonton warga sekitar dan viral lewat unggahan video di media sosial .
Pihak BNN pun membenarkan kejadian tersebut. Lalu, bagaimana kronologi kejadiannya? Berikut informasinya.
Pahala Damaris Tambunan, aparatur sipil negara (ASN) di Badan Narkotika Nasional(BNN), terlibat cekcok dengan seorang pengendara motor bernama Diki di Cawang, Jakarta Timur. Pihak BNN RI menjelaskan cekcok keduanya berawal saat Pahala mengendarai motor dari arah PGC menuju BNN.
“Kejadian itu pada pukul 09.00 WIB pada Senin (6/11) anggota BNN atas nama Pahala Damaris Tambunan saat berangkat ke kantor dengan Honda Spacy hijau, yang bersangkutan kebetulan di sekitar depan Kodam ini sangat macet, yang bersangkutan dari arah PGC menuju BNN,” kata Kata Kabiro Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono, kepada wartawan, Rabu (8/11/2023).
Kemudian, ada pengendara motor lainnya yang melawan arah dari Cawang menuju PGC. Perbuatannya dinilai membahayakan pengendara lain, termasuk Pahala.
“Kemudian saudara Pahala menegur dengan keras kepada pengendara yang lawan arah tersebut,” ujarnya.
Lalu, dari arah belakang datang pengendara motor lainnya bernama Diki. Dia menegur Pahala agar tidak menegur terlalu keras pengendara motor yang lawan arah karena sudah tua.
“Kemudian yang bersangkutan membalas, terjadi debat ya sambil jalan, dan saudara Diki tadi, yang kita ketahui atas namanya bernama Diki, menendang motor saudara Pahala,” jelasnya.
Kemudian, Diki berhenti dan mencopot helmnya. Pahala lalu menghampiri Diki dan terjadi lagi perdebatan hingga dia memukul Diki dengan gagang pistol dinasnya.
“Kemudian terjadi debat di situ, kemudian mengetok memakai gagang senjata api dinas ke kepala saudara Diki,” imbuhnya.
2. Kasus Berakhir Damai
Kasus pemukulan pemotor oleh ASN BNN di Cawang, Jakarta Timur sempat dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur. Namun, kasus itu kemudian diselesaikan secara damai setelah ‘pimpinan’ mendatangi Polres Metro Jakarta Timur.
Kabiro Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono menjelaskan Diki sempat menjemput Pahala di rumahnya di kawasan Cijantung, Jakarta Timur, pada Senin (6/11/2023) malam setelah kejadian itu. Diki bermaksud melaporkan Pahala saat itu.
“Malamnya (setelah kejadian), Saudara Pahala dijemput oleh keluarga Saudara Diki. Kemudian, Saudara Pahala dan keluarganya menuju ke Polres Jaktim untuk diberkas dilaporkan,” kata Pudjo Hartono kepada wartawan, Rabu (8/11).
Kejadian ini membuat pimpinan BNN mengecek langsung ke Polres Metro Jakarta Timur. Saat itu, Diki dan Pahala bersepakat untuk berdamai.
“Kemudian, atas kejadian tersebut, pimpinan kemudian mengecek langsung ke Polres Jakarta Timur dan terjadi kesepakatan antara anggota BNN atas nama Saudara Pahala Damaris Tambunan dengan Saudara Diki dengan surat kesepakatan damai,” kata Pudjo.
Baca berita di halaman selanjutnya soal kasus ASN BNN pukul pemotor.