Kasus Pahala Damaris Tambunan menggetok kepala pemotor dengan gagang pistol di Cawang, Jakarta Timur, berbuntut panjang. Aparatur sipil negara (ASN) di Badan Narkotika Nasional (BNN) itu diperiksa inspektorat karena ulahnya itu.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (6/11) pagi. Kejadian itu terekam video amatir dan menjadi viral di media sosial.
Dalam rekaman video yang tersebar, dinarasikan bahwa pelaku mengaku-aku sebagai anggota TNI, padahal ASN di BNN. Terlihat pemotor terluka di bagian kepalanya hingga berdarah setelah dipukul gagang pistol oleh pelaku.
Kejadian ini menjadi tontonan warga. Pelaku yang memakai helm terlihat marah-marah sambil menunjuk korban.
“Lo a***** ya. Panggil polisi, panggil polisi, saya tunggu,” kata pelaku tersebut.
Disebutkan bahwa mulanya, salah satu pengendara terlibat cekcok dengan pemotor lainnya. Kemudian datang pemotor bernama Diki datang untuk melerai keduanya. Namun Diki malah terlibat cekcok dengan pelaku tersebut.
Duduk Perkara Kejadian
Kabiro Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono membenarkan bahwa pria tersebut adalah ASN BNN bernama Pahala Damaris Tambunan. Peristiwa itu terjadi pada Senin (6/11) sekitar pukul 09.00 WIB.
“Anggota BNN atas nama Pahala Damris Tambunan saat berangkat ke kantor dengan Honda Spacy hijau, yang bersangkutan kebetulan di sekitar depan Kodam ini sangat macet. Yang bersangkutan dari arah PGC menuju BNN,” kata Pudjo kepada wartawan, Rabu (8/11).
Kemudian ada pengendara motor lain yang melawan arah dari Cawang menuju PGC. Hal tersebut, menurutnya, membahayakan Pahala.
“Kemudian Saudara Pahala menegur dengan keras kepada pengendara yang lawan arah tersebut,” ujarnya.
Kemudian dari arah belakang, Diki menegur Pahala agar jangan terlalu keras kepada pengendara motor yang melawan arah tersebut karena sudah tua.
“Kemudian yang bersangkutan membalas, terjadi debat ya sambil jalan, dan Saudara Diki tadi, yang kita ketahui atas namanya bernama Diki menendang motor Saudara Pahala,” sebutnya.
Kemudian Diki mencopot helmnya dan Pahala menghampiri Diki. Terjadi perdebatan kembali sehingga Pahala memukul Diki menggunakan gagang senjata api dinas.
“Kemudian terjadi debat di situ, kemudian mengetok memakai gagang senjata api dinas ke kepala Saudara Diki,” terangnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya…..