Jakarta –
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan saat ini tinggi permukaan tanah DKI Jakarta terus menurun. Hal itu yang menyebabkan DKI Jakarta tak bisa terhindar dari bencana banjir.
“Karena Jakarta tidak bisa terhindar dari banjir. Penurunan muka tanah terus turun. Coba buka di data, terus turun. Makanya di daerah tertentu kita bikin juga pompa,” ucap Heru Budi pada wartawan di Kawasan Sungai Ciliwung, Kebon Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2023).
Dia berharap pengerukan sungai di Jakarta dapat mengurangi banjir. Meski memang, diakuinya, sejumlah lokasi menjadi titik rawan banjir.
“Ya mudah-mudahan berkurang, walaupun ada beberapa lokasi yang rawan banjir. Mudah-mudahan genangannya cepat surut,” kata Heru Budi.
Pihaknya pun saat ini terus lakukan antisipasi untuk mengurangi wilayah banjir di Jakarta, salah satunya dengan pengadaan pompa air dan waduk di beberapa wilayah yang sering terkena banjir.
“Ada pompa mobile ada pompa statis. Seperti di Ancol ya ada tambahan 2 pompa. Di Gunung Sahari ada tambahan pompa lagi. Di Jakarta Timur juga ada tambahan beberapa waduk lagi. Ada 7 waduk,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum mengatakan bahwa daerah bantaran sungai selalu berpotensi terkena banjir.
“Kalau daerah genangan itu masih akan tetap ada ya, terutama daerah bantaran kali. Jadi jangan ekspektasinya dengan sodetan itu bebas banjir, nggak. apalagi kali Ciliwung,” ucap Ika.
“Ciliwung ini dari Bogor, dari Depok itu semuanya mengalir ke kali Ciliwung menuju laut. jadi ini dataran banjir. Nah kalau warga yang tinggal di bantaran pasti akan tergenang. cuma berapa lama genangannya itu? nah dengan ada sodetan terbantu banget,” imbuhnya.
(taa/aud)